Simeulue|Bidikindonesia.com– Polemik seputar pengelolaan lahan oleh PT. Raja Marga di Kabupaten Simeulue kembali mencuat setelah adanya laporan dari salah satu tokoh masyarakat Johan Jalla, yang kini menjabat sebagai anggota DPRK Simeulue, Sabtu (21/6/2025).
Menurut sumber internal, tim dari KLHK telah memantau sejumlah lahan yang selama ini dikelola PT Raja Marga. Namun, aktivitas pemantauan berlangsung tertutup, dan informasi mengenai hasil temuan mereka belum dipublikasikan.
Ketika dikonfirmasi anggota DPRK Simeulue, Johan Jalla,membenarkan Adanya utusan dari Kementerian Kehutanan yang datang untuk mengecek langsung ke lokasi lahan yang digarap oleh PT. Raja Marga.
Saat ditanya lebih jauh tentang hasil pemantauan, Johan Jalla memilih enggan berkomentar. “Itu bukan ranah saya. Silakan tanya langsung ke mereka. Karena itu masih rahasia negara,” ujarnya sembari berjalan menjauhi wartawan.
Johan juga tidak bersedia mengungkapkan identitas atau kontak person dari tim kementerian. “Saya sudah bilang, rahasia negara,” katanya singkat sebelum pergi dengan alasan menghadiri rapat penting.
Sikap tertutup Johan ini menjadi sorotan, mengingat sebelumnya ia kerap menyuarakan dugaan pembabatan hutan oleh PT Raja Marga secara ilegal. Kini, saat pemantauan dari pemerintah pusat dilakukan, ia justru terlihat menghindar.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya menghubungi perwakilan dari KLHK untuk mengonfirmasi tujuan kedatangan mereka ke Simeulue serta perkembangan dari hasil investigasi di lapangan.
PT Raja Marga sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut. Publik Simeulue pun kini menanti kejelasan dari pemerintah terkait status hukum pengelolaan lahan yang ditanami sawit oleh perusahaan tersebut. (RK)
