Sabang|BidikIndonesia.com – Kasus hipertensi di Kota Sabang tahun 2025 terus menunjukkan peningkatan. Ribuan warga kini tercatat menderita tekanan darah tinggi dengan mayoritas usia di atas 40 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sabang, dr. Prisillya Casandra Golda, mengatakan hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Sabang. Pola hidup masyarakat dinilai menjadi faktor utama.
“Sejak Januari hingga Agustus 2025, ada 2.237 orang penderita hipertensi di Sabang. Jika digabungkan semua grade, jumlahnya mencapai sekitar 2.273 kasus,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Ia menjelaskan, hipertensi grade 1 umumnya muncul pada usia 40 tahun ke atas dengan tekanan darah mulai dari 140 mmHg. Sementara hipertensi grade 2 banyak ditemukan pada usia 50 tahun dengan tekanan darah mencapai 150–160 mmHg.
“Kebanyakan kasus hipertensi dipengaruhi gaya hidup tinggi garam dan minim aktivitas fisik. Hal ini juga memperbesar risiko penyakit jantung di masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, kasus hipertensi berat atau urgensi dengan tekanan darah 190 ke atas juga ditemukan. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.
Dinkes Sabang mengimbau, masyarakat untuk rutin memeriksa tekanan darah, mengurangi konsumsi garam, dan rajin berolahraga. Langkah sederhana ini diyakini mampu menekan laju peningkatan kasus hipertensi di Sabang.