Simeulue|Bidikindonesia.com– Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Simeulue, Ahmadnuddin, akhirnya buka suara menanggapi keluhan terkait dirinya yang disebut jarang berada di kantor. Ia mengakui memang kerap tidak berada di ruang kerja, baginya, layanan administrasi kependudukan kini bisa berjalan tanpa harus selalu diawasi langsung dari balik meja kerjanya. Kamis (25/9/2025)
Menurut Ahmadnuddin, banyaknya agenda di luar kantor, seperti rapat di Bappeda maupun koordinasi dengan instansi lain, menjadi alasan utamanya tidak selalu berada di kantor. Selain itu, ia menegaskan, sistem pelayanan dokumen kependudukan saat ini sudah berbasis online sehingga bisa tetap berjalan meski dirinya tidak hadir langsung.
“Istilahnya kalau dokumen kependudukan ini tidak harus saya di sini (kantor), karena tanda tangan elektronik (TTE) sudah berlaku. Untuk tanda tangan basah selain dari KK, bisa diwakili oleh sekdis dan kabid, jadi tidak perlu harus saya,” kata Ahmadnuddin saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menambahkan, pola kerja berbasis layanan digital juga sudah diterapkan di berbagai daerah lain. Sebagai contoh, di Padang sebagian besar pejabat Dukcapil juga jarang berada di kantor karena pelayanan dapat dilakukan secara daring.
“Di daerah Padang hampir 80% mereka tidak masuk kantor, karena sudah menggunakan layanan online. Kita juga sedang persiapan menuju ke arah itu supaya masyarakat lebih mudah mengurus dokumen kependudukan,” jelasnya.
Menanggapi adanya desakan evaluasi terhadap jabatannya, Ahmadnuddin menyatakan hal tersebut merupakan hak penuh atasannya. Ia menegaskan siap menerima keputusan jika sewaktu-waktu dilakukan evaluasi.
“Nggak masalah kalau dievaluasi, dimanapun aja boleh. Cuma sekarang apa permasalahannya? Karena kalau di Dukcapil, pengangkatan maupun evaluasi itu atas izin Dirjen, sementara Bupati hanya sebatas melakukan usulan,” pungkasnya.(RK)