Izinkan Investor China Eksplor Aceh, Wagub Fadhlullah: Berinvestasilah di Sektor Diinginkan

Izinkan Investor China Eksplor Aceh, Wagub Fadhlullah: Berinvestasilah di Sektor Diinginkan

Banda Aceh|BidikIndonesia.com  – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyatakan dukungannya terhadap investor asal China untuk mengeksplorasi potensi investasi di Aceh.

Ia menegaskan bahwa Aceh sangat terbuka untuk kerja sama dengan investor asing. “Masyarakat Aceh itu ramah dan sopan.

Kami menggaransi bahwa Aceh aman dan nyaman serta siap menyambut para investor.

Silahkan eksplor Aceh dan berinvestasilah di sektor yang bapak dan ibu inginkan,” kata Fadhlullah.

Pernyataan tersebut disampaikan Fadhlullah saat mempromosikan berbagai potensi alam Aceh, kepada sejumlah investor dari  Hangzhou Chamber of Commerce Indonesia, di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh.

Bacaan Lainnya

Fadhlullah menekankan, Pemerintah Aceh siap mendukung untuk mewujudkan investasi para investor China.

Ia juga berpesan agar mereka bisa mengajak para investor lainnya untuk berinvestasi di Aceh.

“Lebih 58 ribu kilometer persegi luas wilayah Aceh dan kami dikelilingi laut, potensi kelautan dan perikanan kami sangat tinggi dan menjadi salah satu yang terbaik.

Namun, selama ini hasil laut kami diekspor melalui medan. Ini menjadi salah satu keterbatasan kami,” ujarnya.

“Karena itu, akan sangat tepat jika teman-teman dari Hangzhou berinvestasi di sektor ini serta membangun pelabuhan untuk kebutuhan ekspor,” lanjutnya.

Selain itu, kata Fadhlullah, di Aceh juga terdapat perkebunan kelapa sawit dengan jumlah Pabrik Kelapa Sawit mencapai 70 PKS.

Di sektor ini, semua CPO juga di ekspor dari Sumatera Utara, karena Aceh tidak memiliki refenery.

“Semza CPO dikirim via darat ke provinsi tetangga. Ini mengakibatkan jalanan Aceh menjadi rusak, dan Sumatera Utara kembali mendapatkan imbas ekonomi yang besar dengan ketiadaan refenery CPO di Aceh,” ungkapnya.

Di sisi lain, kawasan wilayah barat-selatan Aceh juga kaya akan bijih besi, emas, galena, timah, hingga tembaga, sedangkan di wilayah tengah Aceh merupakan pusatnya emas.

“Dari sektor energi, kami memiliki sungai, air terjun dan geothermal.

Jika menilik dari letak geografis, sebenarnya kami tidak mungkin menjadi daerah termiskin di Pulau Sumateta, karena letak kami di ujung barat Indonesia,” jelasnya.

Fadhlullah menjelaskan, citra daerah konflik yang masih melekat hingga saat ini menjadi salah satu alasan para investor asing kerap enggan berinvestasi di Aceh.

Padahal, Aceh merupakan daerah dengan angka kriminal yang rendah di Indonesia.

Ia menambahkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk investor berinvestasi di Tanah Rencong.

Hal itu mengingat posisi Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang sangat dekat dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Keselarasan dan sinergi pusat dan Aceh ini tentu menjadi modal dan peluang tepat bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Bumi Serambi Mekah,” pungkasnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *