BANDA ACEH, BidikIndonesia – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, SMA Kartika Banda Aceh melaksanakan Simulasi Gempa Bumi di lingkungan sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih taruna (i), guru, dan staf dalam menghadapi potensi gempa bumi serta menguji sistem evakuasi darurat sekolah, Kamis (20/02/2025).
Simulasi dimulai pada pukul 10.10 WIB dengan skenario gempa berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang wilayah Banda Aceh. Saat alarm tanda gempa berbunyi, seluruh siswa dan tenaga pendidik langsung menerapkan prosedur “Drop, Cover, and Hold On”, yaitu berlindung di bawah meja dan melindungi kepala. Setelah gempa mereda, mereka melakukan evakuasi menuju titik kumpul yang telah ditentukan di lapangan sekolah dengan tertib dan sesuai prosedur keselamatan.
Dalam simulasi ini, juga dilakukan skenario pencarian dan penyelamatan korban, di mana seorang siswa, Erlangga, dilaporkan hilang. Tim Kesiapsiagaan Bencana Sekolah (KBS) bersama dengan petugas melakukan pencarian dengan teknik penyisiran area yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat. Setelah 20 menit pencarian, korban berhasil ditemukan dalam kondisi diamankan oleh petugas Polsek Baiturahman.
Kepala SMA Kartika Banda Aceh, Dr. Darmawi Yusuf, SH, M.H, menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, mengingat Aceh merupakan wilayah rawan gempa dan tsunami. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga sekolah memiliki pemahaman yang baik tentang prosedur evakuasi dan tindakan darurat saat terjadi gempa bumi. Dengan latihan ini, kami berharap dapat mengurangi risiko cedera dan korban jiwa jika bencana terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, M. Hasan di Bangka dari Forum PRB Aceh menyampaikan, “Kegiatan ini mendapat dukungan dari Ride for Charity, IBU Foundation yang dilaksanakan oleh Yayasan Geutanyoe, Forum PRB Aceh dan RAPI serta organisasi kemanusiaan dan relawan kebencanaan,” ujarnya.
Direktur Yayasan Geutanyoe, Al-Fadil, melalui Arianto menyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan SPAB atau Satuan Pendidikan Aman Bencana. Kegiatan telah dilaksanakan selama empat kali pertemuan dan yang terakhir dilaksanakan Simulasi Bencana Gempa Bumi disusul Tsunami,” pungkasnya.
Setelah simulasi, dilakukan sesi evaluasi untuk mengidentifikasi kendala dan aspek yang perlu diperbaiki dalam sistem kesiapsiagaan sekolah. Dengan adanya simulasi ini, SMA Kartika Banda Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi bencana, sehingga seluruh siswa dan tenaga pendidik dapat bertindak cepat dan tepat dalam situasi darurat. [*]