Hati-hati! Jalan Desa Drien Jaloe Abdya Dipenuhi Batu, Ancam Keselamatan Pengendara

Hati-hati! Jalan Desa Drien Jaloe Abdya Dipenuhi Batu, Ancam Keselamatan Pengendara

Blangpidie|BidikIndonesia.com – Jalan di pemukiman penduduk Desa Drien Jaloe, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah lama tak tersentuh polesan aspal maupun rabat beton.

Sehingga, jalan dengan panjang ratusan meter itu, dipenuhi bebatuan koral yang mengancam keselamatan pengendara.

Keuchik Desa Drien Jaloe, Pardianto, menjelaskan, rusaknya jalan itu akibat terus menerus digerus banjir luapan dari sungai Krueng Tangan-Tangan di setiap musim penghujan.

“Kebetulan jalan itu sering dilanda banjir luapan.

Bertahun-tahun, memang belum pernah tersentuh aspal maupun rabat beton.

Bacaan Lainnya

Kubangan air, menciptakan lubang-lubang besar serta penuh bebatuan,” kata Pardianto kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

Akibat jalan rusak, kata Pardianto, membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan penghubung tersebut.

Apalagi, sebutnya, jalan itu sering diakses oleh warga lainnya dari desa tetangga seperti Desa Mesjid, Padang Kawa, Blang Padang, dan Pante Geulumpang.

“Jarak tempuhnya lebih dekat, makanya banyak memilih jalur itu.

Sayangnya, saat ini dalam kondisi rusak parah,” ucap Pardianto.

Menurutnya, ia pernah terbesit untuk melakukan perbaikan menggunakan dana desa.

Namun tak mampu mengakomodir perbaikan jalan yang menelan dana diprediksi mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah itu.

“Tapi, tahun ini kita coba membuat proposal kepada pimpinan di kabupaten bahkan ke provinsi.

Mungkin saja ada hasilnya. Sebab, tinggal dihubungkan saja jalan itu dengan desa tetangga yang sudah lebih dulu diperbaiki,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berusaha keras memperjuangkan jalan yang menjadi sarana vital warga itu bisa mulus kedepannya, baik di aspal maupun dipoles dengan rabat beton.

“Nanti, kita gali juga melalui pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan (DPRK).

Semoga saja permohonan kita terealisasi kedepannya,” ujarnya.

Ia berharap dukungan dari pemerintah melalui instansi terkait untuk membantu proses kelancaran permohonan pengusulan pembangunan sarana akses warga itu.

Apalagi, pihaknya bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat telah berkali-kali setiap tahunnya mengusulkan perbaikan jalan tersebut.

Dalam musyawarah desa, kecamatan, bahkan kabupaten (Musrenbang) sudah tak terhitung lagi jumlah usulan jalan itu.

“Hampir putus asa rasanya kalau kita memikirkan cara membangun jalan tersebut.

Tapi saya optimis dengan pemerintah baru ini, akan mampu menyulap jalan berbatu koral itu menjadi mulus,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *