Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Hari pertama bertugas sebagai Penasehat Gubernur Aceh Bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri, T. Emi Syamsyumi yang akrab disapa Abu Salam langsung mengawali agenda dengan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA).
Agenda perdana itu difokuskan pada pemaparan program kerja sekaligus pembahasan peluang investasi di bidang pengelolaan limbah B3 sektor kesehatan.
Plh Direktur RSUDZA, Arifa, menegaskan pihaknya siap berkolaborasi mendukung visi-misi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), khususnya di bidang kesehatan dan tata kelola lingkungan.
“Kami menyambut baik kehadiran Bapak Abu Salam. Investasi pengelolaan limbah rumah sakit merupakan kebutuhan mendesak, dan langkah ini sejalan dengan visi Gubernur Aceh untuk menghadirkan pelayanan kesehatan modern, ramah lingkungan, dan transparan,” ujarnya.
Abu Salam dalam paparannya menekankan, pengelolaan limbah rumah sakit harus menjadi bagian integral dari program penguatan investasi Aceh. Selain mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, inisiatif ini juga membuka ruang bagi masuknya investor di sektor pengolahan limbah medis dan industri.
“RSUDZA adalah etalase pelayanan kesehatan Aceh. Karena itu, pengelolaan limbah harus berstandar internasional. Kami akan fasilitasi peluang investasi agar terbangun hazardous waste facility skala provinsi yang terintegrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPA Luwa Nanggroe, Umar Hakim Ilhami, menambahkan perhatian serius pada kesejahteraan tenaga medis harus berjalan seiring dengan peningkatan layanan publik.
“Dr Arifa telah menunjukkan komitmen luar biasa. Remunerasi yang terdiri dari TPP dan jasa medis di RSUDZA, RS Jiwa, dan RSIA adalah bentuk penghargaan kepada tenaga kesehatan. Namun yang lebih penting, layanan publik tetap terjamin tanpa terganggu,” kata Umar Hakim.
Ia menilai, langkah tersebut meneguhkan visi Mualem yang tidak hanya fokus pada investasi sektor tambang dan energi, tetapi juga pada pembangunan manusia serta pelayanan publik berbasis kesehatan berkelanjutan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi mengangkat T. Emi Syamsyumi atau akrab disapa Abu Salam sebagai Penasehat Gubernur Aceh Bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 800.1/1117/2025, yang sekaligus meneguhkan peran strategis Aceh dalam memperkuat jejaring investasi global berbasis kekhususan dan otonomi khusus (Otsus).
Dalam tugas barunya, Abu Salam diarahkan fokus pada penguatan kemitraan dan kolaborasi strategis lintas sektor.
Agenda yang ia emban tidak main-main, mulai dari fasilitasi sistem pembayaran digital lintas negara antara Bank Aceh Syariah dan ActionPay (PT. Asia Pelangi Remiten), membuka keran investor luar negeri di bidang energi, properti, dan logistik, hingga advokasi investasi sektor riil seperti tambang emas, batu bara, galena, dan tembaga.***