Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Setelah sempat naik dalam beberapa hari terakhir, harga emas per mayam di Banda Aceh akhirnya mengalami penurunan pada Senin (7/7/2025).
Berdasarkan pantauan Serambinews.com di Toko Emas Bina Nusa, Pasar Aceh, harga jual emas kini berada di angka Rp 5.650.000 per mayam.
Angka ini turun sebesar Rp 20.000 dibandingkan harga pada Sabtu (5/7/2025) yang tercatat di Rp 5.670.000 per mayam.
Meski begitu, perlu diingat bahwa harga tersebut belum termasuk ongkos pembuatan.
Biaya tambahan untuk perhiasan emas tergantung pada desain dan tingkat kerumitan pembuatannya.
Umumnya, ongkos pembuatan berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per mayam, tergantung model dan detail perhiasan yang diinginkan pembeli.
Penurunan ini juga sejalan dengan harga emas dunia yang juga mengalami penurunan pada hari ini Senin (7/7/2025).
Harga Emas Dunia Turun
Harga emas dunia mengalami penurunan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan sinyal positif terkait negosiasi perdagangan dan mengumumkan penundaan tarif impor untuk sejumlah negara.
Pernyataan tersebut membuat para investor beralih dari emas sebagai aset aman (safe haven), sehingga harga logam mulia itu ikut melemah.
Dilansir dari kantor berita Reuters (7/7/2025), berdasarkan data pasar, harga emas spot turun sebesar 0,7 persen menjadi USD 3.311,09 per ons pada pukul 06.26 GMT.
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat juga turun 0,7 persen menjadi USD 3.320,30 per ons.
Dalam pernyataannya pada Minggu (6/7/2025), Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat “hampir menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan dalam beberapa hari mendatang.”
Ia juga menambahkan bahwa negara-negara lain akan segera diberitahu mengenai “tingkat tarif yang lebih tinggi paling lambat 9 Juli.”
Tarif baru itu sebelumnya dijadwalkan berlaku per 1 Agustus.
Namun, penundaan tersebut memberikan waktu tambahan selama tiga minggu sebelum tarif diberlakukan secara penuh.
“Penangguhan hukuman jangka pendek (oleh AS) ini menyebabkan pelemahan intraday pada harga emas saat ini,” jelas Kelvin Wong, analis pasar senior di OANDA.
Ia menambahkan, “Yang saya perkirakan akan menjadi putaran lain dari apa yang disebut pergerakan harga trofi di sekitar level $3.320, kemudian kita akan melihat sisi atas berada di $3.360 sebagai resistensi jangka pendek.”
Tarif Tambahan untuk Negara BRICS?
Trump juga menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang “menyelaraskan diri dengan kebijakan Anti-Amerika” dari kelompok negara berkembang BRICS.
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari kebijakan tersebut atau negara mana saja yang dimaksud.
Pernyataan itu menambah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, meski dalam jangka pendek membuat investor sedikit lebih optimis hingga membuat harga emas tertekan.
Dampak pada Kebijakan Suku Bunga
Penundaan tarif juga berdampak pada ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Dengan berkurangnya tekanan inflasi akibat penundaan tarif, para trader kini tidak lagi memprediksi penurunan suku bunga pada bulan ini.
Secara keseluruhan, mereka hanya memperkirakan dua kali penurunan suku bunga masing-masing sebesar 0,25 poin sepanjang tahun ini.
Harga Logam Lain Ikut Melemah
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan:
Perak spot turun 0,9 persen menjadi USD 36,58 per ons
Platinum turun 2,4 persen menjadi USD 1.358,62 per ons
Paladium turun 1,9 persen menjadi USD 1.113,23 per ons
Penurunan harga emas ini mencerminkan reaksi cepat pasar terhadap perkembangan kebijakan AS. Investor perlu tetap waspada terhadap potensi volatilitas, terutama dengan adanya dinamika geopolitik dan ketidakpastian arah tarif global.