ACEH UTARA, Bidikindonesia.com Kondisi ruas jalan Sandi Wijaya atau jalan induk Kecamatan Simpang keuramat, sampai ke Gampong Kilometer VIII Hingga Ke Pasee sentosa, Kecamatan Simpang keuramat, Kabupaten Aceh Utara, terlihat disisi kanan dan kiri, bahu jalan ditumbuhi semak belukar, hampir setengah badan jalan, Hal itu sangat menggangu warga yang melintasi jalan tersebut.
“Saya melihat, sudah lama tidak ada pemeliharaan jalan induk kecamatan Simpang keuramat ini, yang panjangnya kurang lebih sekitar 18 Kilometer, mulai dari Gampong paya leupah, perbatasan kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara, hingga ke Gampong kilometer VIII kecamatan Simpang keuramat, yang jalannya sudah teraspal.”Ucap Syukuri (41) mengaku dirinya Warga Pasee sentosa.
Lebih lanjut ia mengatakan, akibat tumbuhnya kayu-kayu di pinggir jalan itu, yang mengangu para pengguna jalan, apa lagi di malam hari, sangat sulit dilintasi, karena badan jalan terlihat sempit, sebab di tumbuhi semak belukar. “yang saya heran pihak Dinas PUPR kabupaten Aceh Utara, terkesan seperti tutup mata melihat kondisi jalan dimaksud.
Padahal pada tahun 2023, Pemkab Aceh Utara sepengetahuan saya, ada di anggarkan dana untuk pemeliharaan jalan, yang jumlahnya hampir Rp 3 Milyar. Namun sangat di sayangkan anggaran sebesar itu, tak tersentuh untuk pemeliharaan jalan induk Kecamatan Simpang keuramat ini.”Jelas Syukri.
“Syukri juga mengatakan, selain pemeliharaan ruas jalan itu, dirinya juga berharap Pemerintah Aceh Utara, untuk membangun penyambungan aspal ruas jalan Simpang keuramat, tembus ke arah Gampong Pasee. Karena sejak indonesia mereka sudah berjalan 78 tahun.
“Masyarakat yang tinggal di pedalaman Aceh Utara, seperti saya ini, seakan-akan tidak pernah di anggap ada, sehingga jalan sebagai sarana transportasi yang menjadi urat Nadi bagi kami masyarakat pedalaman, dan untuk memudahkan anak-anak kami menuntut ilmu pendidikan (Sekolah), serta untuk memudahkan bagi kami mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, tidak pernah menjadi perhatian bagi pemerintah daerah Aceh Utara sendiri, dan sampai sekarang juga belum ada tanda-tanda akan dibangun ruas jalan itu.” Tutup Syukri.
“Sementara itu, Plt Kepala dinas PUPR kabupaten Aceh Utara, Ir Jaffar, ST. Ketika di konfirmasi Media ini, mengatakan terkait Rp 3 M, Anggaran Pemeliharaan jalan di Aceh Utara untuk tahun 2023, itu bersumber dari Dana DAK, dan anggaran tersebut tidak untuk Pemeliharaan jalan yang bersifat pembersihan rumput atau semak belukar pada jalan.
Melainkan untuk pemeliharaan Bandan jalan yang rusak kususnya, sedangkan untuk pemeliharaan rumput di pinggir jalan, itu bisanya sumber anggaran dari pemerintah daerah kabupaten Aceh Utara anggarannya. Namun untuk beberapa tahun belakangan ini Pemkab Aceh Utara sendiri, tidak memiliki anggaran alias difisit dana di Aceh Utara.
“Kita pihak dinas selalu mengusulkan pada pemerintah Aceh Utara, Agar semua jalan yang telah di tumbuhi rumput untuk dibersihkan, tapi apa mau dikata, pemerintah daerah tidak punya anggaran.” Tutup Jafar.[detikAceh]