Guru di Simeulue Mulai Resah, Lima Bulan TPP tak Kunjung Cair

Guru di Simeulue Mulai Resah, Lima Bulan TPP tak Kunjung Cair

SIMEULUE, BidikIndonesia.com Sejak awal tahun 2024, guru di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, belum menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Kondisi ini membuat banyak guru mulai mengeluhkan ketidakpastian yang mereka hadapi.

Hingga pertengahan Mei, sudah lima bulan mereka tidak mendapatkan TPP. “Saya dan teman-teman guru lainnya belum menerima TPP sejak Januari. Sudah lima bulan,” ujar seorang guru dari SMPN 02 Simeulue Tengah kepada KBA, pada Senin 21 Mei 2024.

Tambah tersebut mengungkapkan keadaan itu semakin memprihatinkan karena Aparatur Sipil Negara (ASN) di dinas lain sudah menerima TPP. “Di instansi lain sudah dibayarkan, tapi kami belum. Di SKPK lainnya TPP sudah menerima,” imbuhnya.

Menurutnya, lambatnya pencairan TPP ini membuat para guru mulai bertanya-tanya. Mereka sangat berharap agar TPP segera diproses dan dicairkan. Ia sangat berharap TPP segera cair. “Ini sudah lima bulan,” keluh guru tersebut.

Penjabat Sekda Simeulue, Asludin, saat dikonfirmasi KBA, menjelaskan secara umum TPP ASN di Kabupaten Simeulue sudah dilakukan pembayaran. Namun, ia mengakui ada beberapa guru yang belum menerima TPP karena terkendala aturan teknis penyesuaian nama jabatan fungsional.

Bacaan Lainnya

“Kami sedang mencari solusi bersama Ortala, Disdik, dan BKPSDM terkait penetapan besaran TPP masing-masing,” sebut Asludin melalui pesan WhatsApp.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Simeulue, Firmanudin, beberapa kali dihubungi KBA melalui telepon dan aplikasi WhatsApp belum ada jawaban.

Ketua Komisi D DPRK Simeulue, M Khoni, mengaku turut prihatin dengan kondisi tersebut. Ia mendesak pemerintah kabupaten untuk segera memproses pembayaran TPP para guru. “Kami dari Komisi D mendukung sepenuhnya agar hak-hak guru segera dibayarkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, bahwa percepatan itu penting untuk mencegah terganggunya kegiatan pendidikan di Simeulue. Keterlambatan pembayaran TPP ini bukan hanya berdampak pada kesejahteraan para guru, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja mereka.

Guru-guru di Simeulue berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini agar mereka dapat kembali fokus mengajar tanpa rasa khawatir.[KBA]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *