Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, menyurati Gubernur Massachusetts, Maura Healey, dan Pemerintah Kota Salem, Amerika Serikat, untuk menyerukan agar lambang bersejarah kota tersebut yang menggambarkan hubungan dagang antara Aceh dan Salem pada abad ke-18 tetap dipertahankan.
Dalam surat resminya, Gubernur Mualem menekankan bahwa lambang tersebut merupakan simbol langka dan penting yang merekam jejak awal hubungan Aceh-Amerika sebelum terbentuknya kerja sama diplomatik formal. Salah satu pilar utama dari hubungan tersebut adalah perdagangan lada, yang pada masa itu menjadi komoditas unggulan Aceh dan sangat diminati di pasar internasional, termasuk oleh para pedagang dari Salem.
“Daripada menghapus lambang itu, mari kita perkuat maknanya melalui kerja sama yang lebih luas, seperti program pendidikan, pertukaran budaya, hingga kemungkinan menjalin hubungan kota kembar antara Banda Aceh dan Salem,” ujar Mualem dalam suratnya.
Surat tersebut juga ditembuskan kepada anggota Kongres AS dan Duta Besar AS untuk Indonesia, menegaskan keseriusan Pemerintah Aceh dalam melestarikan warisan sejarah bersama yang telah terjalin lebih dari dua abad silam.
Usulan ini dinilai sebagai langkah diplomasi budaya yang strategis untuk mempererat kembali hubungan antar masyarakat Aceh dan Amerika Serikat. Lambang Kota Salem tak hanya menjadi penanda sejarah, tetapi juga cermin dari hubungan persahabatan lintas benua yang telah terukir sejak abad ke-18.