Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Pemerintah Aceh memberikan apresiasi penuh atas kerja keras Polda Aceh dan seluruh jajaran dalam memberantas peredaran narkotika di Serambi Mekkah.
Apresiasi tersebut disampaikan Gubernur Aceh melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Mahdi, dalam konferensi pers pemusnahan barang bukti narkotika, di Aula Presisi Polda Aceh.
Sebanyak 25 kilogram kokain, 108 kilogram sabu, dan 640 kilogram ganja berhasil dimusnahkan dalam agenda tersebut. Barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Aceh bekerja sama dengan Direktorat Intelkam, Kanwil Bea Cukai Aceh, Polresta Banda Aceh, Polres Langsa, dan Polres Gayo Lues.
“Kita semua tahu, narkotika bukan hanya merusak fisik dan mental individu, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda, melemahkan sendi sosial masyarakat, dan menggerogoti ketahanan bangsa. Karena itu, kontribusi Polda Aceh dalam menjaga Serambi Mekkah dari bahaya narkotika patut kita apresiasi,” tegas Mahdi.
Mahdi menyebutkan, pemusnahan barang bukti ini merupakan bukti nyata komitmen tegas negara dalam menghadapi kejahatan narkotika yang kian kompleks dan terorganisir. Sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai agama dan budaya, Aceh harus berada di garis depan dalam perang melawan narkoba.
“Tidak boleh ada ruang toleransi bagi siapa pun yang terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mahdi juga menekankan bahwa perang melawan narkoba bukan semata tugas aparat penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, tokoh agama, pendidik, orang tua, pemuda, hingga media massa.
Ia mengingatkan bahwa jaringan peredaran narkoba kini tidak lagi memandang usia, kelas sosial, maupun pendidikan. Target mereka menyasar siapa saja, dengan cara-cara yang semakin canggih dan licik.
“Oleh karena itu, pendekatan represif lewat penegakan hukum harus diimbangi dengan langkah preventif dan edukatif. Program penyuluhan, rehabilitasi, pemberdayaan ekonomi, serta penguatan ketahanan keluarga harus terus kita perkuat,” kata Mahdi.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh bersatu untuk menyatakan sikap tegas: tidak memberi ruang sedikit pun bagi narkoba di Tanah Rencong.
“Setiap gram narkotika yang dimusnahkan hari ini berarti kita telah menyelamatkan banyak jiwa, keluarga, dan cita-cita anak bangsa. Jika kita bersatu dan konsisten, insyaallah Aceh mampu menjadi provinsi yang bersih narkoba, penuh harapan, dan bermartabat,” pungkas Mahdi.