Sabang|BidikIndonesia.com – Peringatan Hari Batik Nasional menjadi momen strategis bagi generasi muda untuk tidak sekadar mengenakan batik, tetapi juga memahami makna filosofis di balik setiap motifnya.
Di Kota sabang, semangat ini tercermin dalam upaya mengangkat batik khas daerah, Bungong U, sebagai simbol kebanggaan dan identitas lokal.
Cut Adek Kota sabang 2022, Ramadhani Putri, menegaskan bahwa Batik bukan hanya kain bermotif indah, melainkan representasi jati diri dan pemersatu bangsa.
Ia menilai, generasi muda memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian batik Bungong U agar tetap relevan di tengah arus modernisasi.
“Di Hari Batik Nasional ini, saya berharap anak muda mampu berinovasi, memahami nilai-nilai filosofis, dan aktif mempromosikan batik sebagai identitas Indonesia.
Batik adalah simbol persatuan dan kebanggaan bangsa, dan kita harus menjaganya,” ujarnya.
Ramadhani menjelaskan, motif Bungong U bukan sekadar karya seni, tetapi juga mencerminkan keindahan, kesabaran, dan kekuatan masyarakat sabang.
Ia menekankan pentingnya menjaga keaslian dan makna filosofis motif tersebut, meski desain batik terus berkembang mengikuti zaman.
“Pemerintah diharapkan turut mendukung langkah anak muda dalam melestarikan dan mempopulerkan batik, baik melalui pendidikan maupun kegiatan sosial.
Dengan dukungan nyata, generasi muda akan lebih percaya diri membawa batik sabang ke panggung nasional bahkan internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ramadhani optimistis Bungong U dapat menjadi ikon budaya sabang yang dikenal dunia.
Menurutnya, jika pemuda sabang bersatu mengangkat nilai-nilai budaya lokal, batik khas dari pulau paling barat Indonesia itu akan menjadi kebanggaan nasional.
“Melestarikan batik bukan hanya soal menjaga tradisi, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri.
Kini saatnya generasi muda Sabang menjadi motor penggerak agar Bungong U dikenal luas sebagai identitas daerah,” pungkasnya.(*)