Banda Aceh|BidikIndonesia.com – DPRK Banda Aceh meminta kepada Pemko Banda Aceh agar memfungsikan kembali aset-aset yang selama ini terbengkalai. Sehingga aset yang dibangun dengan uang rakyat dapat memberikan manfaat.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi III DPRK Banda Aceh, Sofyan Helmi saat mengunjungi Terminal Keudah pekan lalu.
Dikatakan, semua aset-aset Pemko Banda Aceh yang terbengkalai bisa segera difungsikan, apakah itu kepada pihak ketiga atau diswakelolakan. “Kami minta semua aset kota harus difungsikan, tidak ada yang terbengkalai. Saya juga ingin menyampaikan bahwa tempat ini merupakan eks terminal Keudah keberadaannya di Gampong Baro bukan di Gampong Keudah, hal ini penting untuk memperjelas saja,” tegasnya.
Sementara Ketua Komisi III, Royes Ruslan, menyampaikan, pihaknya mengunjungi eks terminal Keudah untuk melihat langsung kondisi terminal tersebut yang berada di bawah Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.
Menurut Royes Ruslan pada kesempatan itu pihaknya mendapatkan informasi dari dinas terkait eks terminal Keudah tersebut sudah ada yang ingin berinvestasi, namun Pemko menimbang nilai investasinya masih sangat kurang, di bawah tiga ratus miliar, sementara DID rancangan sebelumnya itu tiga ratus miliar rupiah.
“Nantinya kita dorong ada langkah baru dari Pemko Banda Aceh dengan membuat pagar keliling, agar para investor yang datang lebih yakin untuk berinvestasi di sini,” kata Royes Ruslan.
Sementara Anggota Komisi III, Ramza Hali mendorong Pemko Banda Aceh untuk mengupayakan mencari investor untuk eks terminal Keudah tersebut karena lahan itu sangat strategis.
“Kita upayakan mencari investor agar dapat memanfaatkan aset kota ini, seperti dulu pernah tercetus investor dari Malaysia membangun mall dan hotel, jadi mungkin akan mencari investor semacam itu supaya maju kota Banda Aceh,” tutur Ramza Harli.(ADV)