Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadhli, menyerukan perang terhadap narkoba di seluruh lapisan masyarakat Aceh pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional. Ia mengajak warga di provinsi ujung barat Sumatra itu untuk menegaskan komitmen bersama dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
“Peredaran narkoba di Aceh sudah memasuki fase yang membahayakan. Para pelaku telah menyasar generasi muda, bahkan anak-anak sekolah. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Zulfadhli, yang akrab disapa Abang Samalang.
Zulfadhli menyebutkan bahwa jumlah pengguna narkoba di Aceh telah mencapai angka 100 ribu orang. Ironisnya, sekitar 47 persen di antaranya adalah pemuda usia produktif.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Harus ada upaya bersama dan sinergi dari semua pihak yang berkonsentrasi pada persoalan ini,” katanya.
Ia menilai bahwa penanggulangan narkoba tidak dapat hanya dibebankan pada aparat penegak hukum. Keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang bersih dari narkoba.
Sebagai langkah konkret, Zulfadhli mengusulkan agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aceh menjalani tes urine secara berkala. Hal yang sama juga disarankan bagi pelajar dan mahasiswa, guna mendeteksi sejak dini potensi penyalahgunaan narkoba.
“Pencegahan harus dimulai dari pemerintah sendiri. Saya pikir, kepala daerah, ASN, dan elemen terkait lainnya harus menjadi contoh dalam perang melawan narkoba,” ujar politisi Partai Aceh itu.
Dengan langkah pencegahan yang terstruktur dan komitmen kolektif dari semua pihak, Zulfadhli optimistis Aceh dapat menyusun peta jalan yang kuat untuk memberantas narkoba di provinsi yang dikenal dengan julukan “Serambi Mekkah” tersebut.***
