Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh kembali menggelar Pasar Tani yang berlangsung di Lokasi Expo Bank Aceh, Lampineung, Kota Banda Aceh.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini, dipadati masyarakat yang antusias berbelanja langsung dari para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Kepala Distanbun Aceh Cut Huzaimah, MP melalui Subkoordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Hortikultura, Distabun Aceh, Agri Sanjaya mengatakan, kegiatan ini melibatkan 53 UMKM yang difasilitasi untuk memasarkan berbagai jenis produk unggulan mereka.
Beberapa Unit Mikro Pertanian (UMP) dan produk dari berbagai dinas juga turut hadir, seperti telur dari Dinas Peternakan, dan gas dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meski Perum Bulog absen dalam pasar tani kali ini.
Agri menjelaskan, Pasar Tani bertujuan untuk mempertemukan langsung antara produsen dan konsumen, sehingga harga yang ditawarkan relatif lebih terjangkau dengan kualitas yang baik.
Hal ini merupakan wujud nyata Pemerintah Aceh dalam menjaga stabilitas harga dan tingkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Di sini konsumen bisa langsung bertemu dengan produsen. Dari segi harga dan mutu, tentu ada perbedaan dibanding pasar lainnya dan harga pun lebih murah dibanding pasar umum,” jelasnya.
Pasar Tani juga diikuti sejumlah instansi yang mendukung kebutuhan pangan dan energi rumah tangga serta menjadikannya salah satu kegiatan rutin yang ditunggu masyarakat.
Meski tidak banyak perubahan signifikan pada Pasar Tani kali ini, namun kata Agri, ada hal baru yang menarik perhatian, yaitu hadirnya petani dari Pantan Terong, Kabupaten Aceh Tengah yang langsung memasarkan hasil kebun mereka untuk pertama kalinya di Pasar Tani.
Endang dan Irna, dua pelaku UMKM Pasar Tani sangat mengapresiasi adanya program dari Pemerintah Aceh tersebut. Bagi kedua wanita paruh baya ini, Pasar Tani dapat dijadikan ajang promosi terhadap produk UMKM mereka.
“Tentunya kami sangat senang bisa menjadi mitranya Distabun, dengan begitu kami bisa memperkenalkan dagangan kami kepada masyarakat lewat Pasar Tani,” ujar wanita pemilik UMKM Dapur Cituk itu.
Hal yang sama disampaikan Irna, pemilik UMKM Jayah Snack. Meskipun dalam kesempatan ini dirinya menilai pengunjung Pasar Tani tidak begitu dipadati, ketimbang saat sebelumnya. Namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi mereka agar terus semangat dalam mempromosikan produk UMKM-nya.
“Meski penghasilan di sini tidak begitu banyak seperti di luar, namun kami bisa menjadikan Pasar Tani ini sebagai ajang promosi produk kami,” ujarnya dengan nada semangat.
Kedua mitra Pasar Tani itu berharap, program ini lebih dipromosikan lagi agar makin banyak masyarakat yang mengetahui keberadaannya.
“Masih banyak masyarakat yang belum tahu, kala Disabun ada buat Pasar Tani. Bahkan tetangga saya saja, mereka masih bertanya-tanya, apa itu Pasar Tani. Dengan begitu, kami berharap semoga Pasar Tani lebih dipromosikan lagi agar pengunjung lebih ramai,” harap Irna.***