IDI|BidikIndonesia.com – Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan investasi di Aceh Timur. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan dengan Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, di Pendopo Idi, Pertemuan strategis tersebut juga melibatkan BPMA, Medco E&P Malaka, PT Pekola, serta BUMD Aceh Timur, PT ATEM, yang hadir sebagai stakeholder bisnis dalam pengelolaan energi dan mineral.
Dalam kesempatan itu, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menegaskan komitmennya untuk mempercepat investasi, khususnya dalam pengelolaan sulfur. Menurutnya, hilirisasi menjadi langkah penting agar sumber daya alam yang dimiliki Aceh Timur tidak hanya bernilai jual mentah, tetapi juga dapat menghasilkan produk turunan bernilai tambah tinggi. “Kita ingin sumber daya yang ada benar-benar membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun industri lainnya,” ujar Iskandar.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bersama untuk mendorong hilirisasi sulfur sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah. Seluruh peserta yang hadir sepakat bahwa sinergi antar-stakeholder mutlak diperlukan agar investasi ini berjalan dengan efektif, berkelanjutan, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
Menanggapi hal itu, Dirut PT PEMA, Mawardi Nur, menyatakan komitmen perusahaan daerah tersebut untuk hadir sebagai mitra strategis dalam pengembangan investasi. “Sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Aceh Timur, saya sangat mendukung penuh kemajuan daerah saya. PT PEMA siap berkontribusi, bersinergi, dan membangun investasi berkelanjutan yang memberi manfaat bagi masyarakat melalui kolaborasi dengan BUMD Kabupaten/Kota,” tegas Mawardi.
Lebih jauh, Mawardi menambahkan bahwa PT PEMA selalu membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan nasional, maupun lokal, untuk memastikan investasi berjalan transparan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Dengan sinergi ini, diharapkan Aceh Timur dapat menjadi salah satu pusat pengembangan ekonomi energi di Aceh, yang sekaligus menguatkan kemandirian daerah dan daya saing nasional.