Tubaba, Bidikindonesia,- Alih-alih memberikan sanggahan terkait pemberitaan perihal dugaan penyelewengan anggaran pada program Ketahanan Pangan pada tahun 2022, Feri Saputra Kepala Tiyuh (Desa) Margo Dadi, Kecamatan Tulang Bawang Barat (Tubaba) itu justru seakan buang badan ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat What-Aps pada Selasa, 23 Maret, 2023.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa aitem program ketahanan pangan di Tiyuh tersebut disinyalir telah terjadi penyelewengan anggaran seperti 2 titik pembukaan badan jalan usah tani yang menelan anggaran sekitar 87 juta, lalu pembelanjaan hewan ternak kambing sebanyak 45 ekor dengan pagu sebesar 67 juta , dan pembelanjaan bibit ikan jelabat sebesar 27 juta.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan dari narasumber yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, terjadi dugaan penggelapan item anggaran Harian Orang Kerja (HOK) pada 2 kegiatan pembukaan jalan usaha tani tersebut hingga mencapai belasan juta rupiah. Serta, menurut sumber informasi terpercaya itu, realisasi pembangunan pada 2 titik disana bukanlah pembukaan badan jalan, melainkan hanya sebatas pelebaran.
Selain itu pula, dugaan penyelewengan anggaran diperparah pada belanja sekitar 45 ekor kambing yang dianggarkan setiap satuan dengan harga senilai Rp.1.500.000. Namun, Pemerintah Tiyuh Margo Dadi terindikasi melakukan belanja kambing perekor hanya Rp.700.000 hingga Rp.900.000. Mirisnya lagi, dikabarkan tidak sepenuhnya mereka membelanjakan 45 ekor kambing, melainkan diduga terdapat beberapa ekor yang digelapkan (fiktif) oleh Pemerintah Tiyuh yang dipimpin oleh Fery sebagai Kepala Tiyuh setempat.
Selain itu, mereka juga menganggarkan sekitar Rp.27.000.000 untuk pengadaan ikan jelabat dengan satuan harga senilai Rp.5000. Akan tetapi pengadaan bibit ikan air tawar itu didugan menghabiskan dana hanya sekitar Rp.8.000.000 saja.
Oleh sebab itu, sebelumnya awak media sempat mencoba untuk mengkonfirmasi Kepala Tiyuh Margo Dadi, Fery Saputra, guna memastikan informasi yang telah dihimpun sebelumnya. Namun sayangnya, Kepala Tiyuh itu terkesan bungkam perihal persoalan tersebut.
“Saya tidak ada di tempat, makanya saya kasih petunjuk ke herwansyah karena dia sebagai TPK Tiyuh yang semua kegiatan TPK mengetahui. terimakasih,” ujarnya.
Atas pesan singkat yang dilayangkannya, Kepala Tiyuh itu terkesan buang badan dengan mengalihkan untuk melakukan konfirmasi kepada bawahannya tersenbut. Padahal, secara garis besar Feri Saputra sebagai Kepala Tiyuh Margodadi tersebut merupakan penanggung jawab anggaran.
Untuk itu, kini awak media bakal segera melakukan konfirmasi terhadap Inspektorat dan Aparat Penegak Hukum (APH) guna mengungkap kebenaran perihal sederet dugaan tindak pidana Korupsi di Tiyuh Margodadi pada episode berita selanjutnya.(Ky)
