Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Meski harga emas terus meroket sejak awal tahun 2025, antusiasme masyarakat Banda Aceh untuk membeli logam mulia tersebut justru menunjukkan tren peningkatan signifikan. Toko-toko emas di kawasan Pasar Aceh ramai dipadati pembeli setiap harinya.
“Saya percaya harga emas akan terus naik. Tahun ini saja sudah (Rp) 6 juta per mayam, bisa jadi tahun depan lebih dari itu,” ujar Rahman, salah seorang warga Banda Aceh, usai membeli emas Antam di salah satu toko di kawasan Pasar Aceh, Jumat, 11 April 2025
lonjakan pembelian emas terjadi tidak hanya untuk perhiasan, tetapi juga emas batangan. Para pembeli datang dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga pria dewasa. Beberapa di antaranya bahkan membeli dalam jumlah besar.
Rahman mengaku sempat mendatangi Pegadaian untuk membeli emas, namun stok yang diincarnya sudah habis.
“Kalau ada uang, beli terus emas, sebagai simpanan. Uang di saku cukup buat kebutuhan rumah tangga dan makan, selebihnya diamankan,” ujar Rahman.
Sementara itu, Daffa, salah satu penjual emas di kawasan Pasar Aceh, Banda Aceh, mengatakan bahwa lonjakan harga tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli logam mulia tersebut.
“Sekitar 95 persen warga tetap memilih membeli emas meski harganya mahal. Ada yang beli sampai 60 mayam, sedangkan yang jual cuma setengah mayam,” kata Daffa.
Daffa menduga, langkah tersebut diambil masyarakat sebagai bentuk pengamanan terhadap nilai uang mereka.
Saat suasana lebaran, kata Daffa, pembeli emas tidak hanya berasal dari Aceh. Banyak warga dari luar daerah seperti Tangerang, Kalimantan, Medan, dan Palembang. Mereka datang khusus untuk membeli emas di Banda Aceh karena dikenal memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.
Per 11 April 2025, harga emas perhiasan kadar 99 persen di Banda Aceh tercatat sebesar Rp 5.820.000 per mayam. Dengan tambahan ongkos pembuatan yang berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, harga akhir emas per mayam bisa menembus Rp 5.970.000.
