Aceh Barat|BidikIndonesia.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Barat menelusuri dugaan tidak sampainya dana Program Indonesia Pintar (PIP) kepada seorang siswa bernama Widayanti, asal Gampong Liceh, Kecamatan Bubon, yang tercatat sebagai penerima bantuan saat masih bersekolah di SD Negeri Suak Pangkat.
Kepala Disdikbud Aceh Barat, Husensah, bersama kepala sekolah, siswa, dan orang tua mendatangi Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Reusak untuk mengecek mutasi rekening atas nama Widayanti. Berdasarkan hasil pengecekan, ditemukan transaksi senilai Rp 900 ribu pada tahun 2022, namun dana tersebut langsung keluar pada hari yang sama.
“Tidak ada pihak sekolah yang menarik dana itu. Menurut penjelasan pihak bank, kemungkinan besar dana tersebut ditarik kembali secara otomatis oleh pusat. Debit dan kredit tercatat pada tanggal yang sama,” ujar Husen.
Ia juga menyampaikan bahwa buku tabungan milik siswa tersebut telah hilang. Orang tua diminta membuat surat kehilangan ke kepolisian agar rekening dapat diganti dengan yang baru.
Terkait adanya pencairan dana senilai Rp 400 ribu atas nama Widayanti saat masih bersekolah di SD Negeri Suak Pangkat, Husen mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Menurutnya, kepala sekolah saat itu telah memasuki masa pensiun sehingga informasi lebih lanjut masih ditelusuri.
Sebelumnya, kasus ini terungkap saat Darmi, ibu Widayanti, mengajukan permohonan PIP untuk anaknya yang kini duduk di bangku SMP. Saat itulah ia baru mengetahui bahwa sang anak telah tercatat sebagai penerima PIP sejak duduk di bangku SD.
“Saat pihak SMP meminta data PIP, kami baru tahu bahwa anak saya pernah menjadi penerima bantuan. Kami tidak pernah diberi tahu sebelumnya,” kata Darmi.
Ia menambahkan, saat mendatangi pihak SD untuk meminta buku rekening atas nama anaknya, sekolah sempat menunda penyerahan buku tersebut tanpa memberikan alasan yang jelas.***
