Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Cuaca panas menyengat di Banda Aceh dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, mencapai dengan suhu 30°C hingga 33°C, namun akan terasa seperti 36°C, pada awal Juli 2025
Menurut laporan BMKG. Suhu panas ini disebabkan oleh minimnya pertumbuhan awan konvektif, sehingga radiasi matahari langsung terasa menyengat. BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak kesehatan seperti dehidrasi dan kelelahan akibat cuaca panas ini.
Dalam waktu sepekan Kota Banda Aceh dan sekitarnya hingga wilayah Aceh Besar tengah dilanda cuaca panas yang cukup ekstrim pada awal Juli 2025.
Berdasarkan data cuaca terakhir, suhu udara harian berkisar antara 30°C hingga 33°C, namun akan terasa seperti 36°C.
Kombinasi suhu tinggi dan kelembapan ini membuat tubuh cepat kehilangan cairan, bahkan tanpa kita sadari.
Dalam kondisi seperti ini, dehidrasi bukan sekadar rasa haus biasa, melainkan bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Suhu panas ini dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan gangguan kulit, serta meningkatkan potensi kebakaran.
Dilansir dari clevelandclinic, dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi.
Menurut clevelandclinic, hal Ini bisa memicu berbagai gejala ringan hingga berat, mulai dari sakit kepala, kelelahan, pusing, hingga komplikasi yang mengancam nyawa seperti sengatan panas (heatstroke), gagal ginjal, atau bahkan koma.
Kondisi ini bisa terjadi dengan cepat terutama saat cuaca panas dan tubuh terus mengeluarkan cairan lewat keringat.
Yang sangat mengejutkan adalah ketika rasa haus yang berlebihan menghampiri hal ini merupakan tanda awal dari gejala dehidrasi ringan, artinya, ketika anda merasa haus, anda sudah terlambat mulai kehilangan cairan.
Cuaca panas dan kelembaban yang dirasakan Kota Banda Aceh dan sekitarnya saat ini dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Dalam himbauannya, BMKG menyampaikan masyarakat untuk banyak minum air putih, menggunakan pelindung seperti topi dan kacamata hitam, serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas terik.
Hal ini disebabkan disaat suhu tinggi, tubuh akan berusaha mendinginkan diri dengan cara berkeringat, namun, jika anda tidak menggantikan cairan yang hilang, maka tubuh akan mengalami :
– Suhu tubuh bisa meningkat drastis.
– Tekanan darah bisa turun.
– Fungsi ginjal bisa terganggu.
– Tubuh bisa mengalami syok atau kehilangan kesadaran.
Orang-orang yang bekerja di luar ruangan, adalah yang paling rentan yang akan mengalami dehidrasi, seperti tukang bangunan, pengemudi ojek, dan pedagang kaki lima.
Tidak menutup kemungkinan anak-anak dan lansia, yang lebih cenderung sulit mengenali rasa haus atau lupa minum air secara rutin.
Oleh karena itu, Gejala Dehidrasi yang harus diwaspadai pada orang dewasa adalah :
Sakit Kepala, pusing atau kebingungan.
Mulut dan tenggorokan kering.
Kulit terasa panas dan kering.
Urin berwarna kuning gelap atau sangat sedikit.
Detak jantung meningkat, tekanan darah menurun.
Kelelahan ekstrem atau kram otot.
Selanjutnya, Masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi fisik tetap prima, menghindari aktivitas berat di siang hari, dan mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar, minumlah air putih secara rutin, bahkan sebelum anda merasa haus, jangan menunggu gejala muncul, untuk masyarakat yang aktif di luar ruangan, pastikan minum air yang cukup.