ACEH TENGGARA, BidikIndonesia.com Empat desa di wilayah terpencil Kecamatan Leuser Aceh Tenggara (Agara) belum memiliki anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga saat ini, meskipun Komisi Independen Pemilihan (KIP) telah melakukan pelantikan pada Minggu 27 Mei 2024 kemarin.
Kondisi ini diduga akibat minimnya informasi dan akses yang jauh sehingga minat para pelamar untuk mendaftarkan diri nihil.
Selain akses dan informasi yang minim, isu main uang alias pungutan liar (pungli) yang diduga dibanderol oleh oknum Komisioner KIP melalui anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebesar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta semakin mengurungkan niat pelamar mendaftar dan mengikuti tahapan perekrutan PPS Pilkada 2024.
Kepada KBA, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KIP Agara, Usman, membenarkan empat desa di wilayah Kecamatan Leuser belum memiliki anggota PPS yang terdaftar di KIP, namun hal itu bukan disebabkan isu suap dalam perekrutan anggota PPS.
“Ya, ada empat desa di Kecamatan Leuser hingga kini belum mendaftarkan diri, hal ini akibat akses dan minimnya SDM di desa itu,” kata Usman, Senin 27 Mei 2024.
Namun, lanjutnya, KIP saat ini telah melakukan koordinasi dengan PPK Leuser dan akan segera melengkapi calon PPS desa yang kurang atau belum terisi dan akan diserahkan ke operator SIAKBA KIP Agara.
“Berkas calon PPS keempat desa itu sudah di tangan PPK, mungkin hari Senin depan sudah dapat diproses,” terang Usman.
Di sisi lain, Usman bungkam dan enggan memberikan jawaban terkait isu suap yang merebak, diduga menjadi salah satu penyebab minimnya peminat para calon PPS dari keempat desa itu.
Sebelumnya, KIP Agara telah melantik sebanyak 1.155 anggota PPS terpilih secara serentak pada Minggu 26 Mei 2024 di Lapangan Pemuda Babussalam, namun jumlah peserta dalam pelantikan itu minus 12 anggota PPS akibat 4 desa dari 385 desa di Agara nihil peserta calon pendaftar.[KBA]
