Lampura, Bidikindonesia,- Pemerintah Desa (Pemdes) Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) realisasikan pembangunan drainase pada tahun 2022 lalu.
Sekilas nampak pengerjaan drainase yang berada di bahu jalan menuju balai Desa setempat memang menghasilkan kualitas baik. Namun ketika diamati lebih seksama, ada titik keanehan pada dinding drainase itu.
Terlihat terdapat lumut hijau pekat seperti layaknya menjadi topping (hiasan) pada dinding drainase yang berada didepan kediaman rumah warga disana.
Lumut hijau itupun seakan menjadi bukti bahwa dinding drainase telah terbangun selama menahun. Akan tetapi, pada dinding sisi lain masih mulus tanpa adanya lumut sedemikian rupa.
Usut punya usut, benar saja rupanya dinding bertopping lumut itu memang bangunan lama. Perihal itupun diakui oleh seorang pria warga setempat terhadap wartawan pada Selasa, 30 Mei, 2023.
“Kalau dinding yang sebelah sini memang sudah lama, lihat saja lumutnya sudah banyak. Kalau dinding yang sebelah sana iya bangunan baru,” kata pria yang identitasnya ingin disembunyikan.
Selain itu, dia juga mengungkapkan dinding bangunan lama itu hanya dilakukan perapihan pada bagian atas saja, sehingga terkesan bangunan baru, meski faktanya dinding tersebut tidak dilakukan pembongkaran untuk dibangun ulang.
“Kalau yang sebelah sana dibangun dari enol, kalau yang ini lihat saja memang tambah-tambahan saja dari aslinya (bangunan lama), itu bawahnya memang sudah ada ya yang lumutan,” tandasnya.
Lantaran pengakuan warga tersebut sehingga disinyalir terjadi mark-up anggaran pada pembangunan drainase tersebut yang berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi.
Pasalnya, Pemdes Sri Menanti menggelontarkan Dana Desa (DD) senilai Rp78.735.000 itu merupakan dengan jenis kegiatan pembangunan, melainkan bukan jenis rehabilitasi.
Diketahui pula, pembangunan drainase di Dusun IV itu direalisasikan menggunakan DD tahap II dengan volume panjang mencapai 180 meter dan kelebaran serta tinggi 60 Centi Meter.
Ketika akan dikonfirmasi wartawan terkait dugaan mark-up pembangunan drainase ini, sayang Amsah Kepala Desa (Kades) Sri Menanti itu tidak berada di kantornya.
“Pak Kades belum dateng, sepertinya dia dirumah. Kalau soal pembangunan drainase itu saya kurang faham, tanya saja dengan pak Kades atau kaur Pembangunan,” tandas Sekertaris Desa (Sekdes) pada wartawan.(JaKy)