Aceh Selatan|BidikIndonesia.com – Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam membuat arena utama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXVI Kabupaten Aceh Selatan tampak kacau jelang pembukaan. Lapangan Sepak Bola Gampong Tengah, Labuhan Haji Timur yang menjadi lokasi utama terendam air, becek, dan beberapa tenda tamu dilaporkan roboh.
Kondisi terparah terjadi di sekitar panggung utama. Genangan air menguasai bagian depan, kiri, dan kanan panggung. Lumpur mencuat di mana-mana. Sejumlah warga yang meninjau lokasi tampak ragu untuk mendekat. Suasana yang seharusnya meriah menjelang pembukaan MTQ justru diliputi kekhawatiran.
Abdullah (35), salah seorang warga, menyebut panitia gagal mengantisipasi kondisi lapangan terbuka saat musim hujan.
“Kalau beginilah kondisinya, siapa yang mau datang, becek, tenda roboh, dan air menggenang di mana-mana. Panitianya jelas tidak siap,” kata dia.
Kritik dari warga bukan tanpa alasan. MTQ yang seharusnya menjadi ajang syiar Islam dan pesta rakyat kini dibayangi masalah teknis yang mestinya bisa dicegah sejak awal.
Menanggapi situasi tersebut, Zainal, anggota Seksi Tempat MTQ yang juga menjabat Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan mengatakan genangan air merupakan dampak dari faktor cuaca.
“Kami sudah sebar kerikil untuk meredam genangan. Tapi ini lapangan bola, jadi walaupun sudah ditimbun pasir, tetap saja becek. Ini murni faktor alam,” ujarnya.
Zainal mengakui keterbatasan dalam menyiapkan lokasi, namun menegaskan pihaknya terus melakukan penanganan agar pembukaan MTQ tetap berjalan sesuai rencana.
Meski demikian, sorotan terhadap kesiapan panitia tetap mengemuka. Minimnya mitigasi risiko terhadap cuaca buruk menjadi catatan serius, terutama dalam hajatan sebesar MTQ kabupaten.***