Ancaman rusia soal perang dunia ketiga semakin dekat.

Ancaman rusia soal perang dunia ketiga semakin dekat.

KBA.ONE, MOSKOW – Rusia menyebar ancaman soal Perang Dunia Ketiga yang semakin dekat. ancaman itu disampaikan Rusia usai NATO mengirimkan bantuan ke Ukraina.

Ancaman itu disampaikan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Medvedev. Dia mengatakan bahwa peningkatan bantuan militer ke Ukraina oleh negara-negara anggota NATO telah menyebabkan Perang Dunia Ketiga semakin dekat.

Dilansir Reuters, Rabu (12/7/2023), Medvedev mengomentari hari pertama KTT NATO di Lituania di mana sejumlah negara menjanjikan lebih banyak persenjataan dan dukungan keuangan untuk Ukraina. Medvedev mengatakan bantuan itu tidak akan menghalangi Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina.

“Barat yang benar-benar gila tidak dapat menemukan hal lain. Faktanya, ini adalah jalan buntu. Perang Dunia Ketiga semakin dekat,” tulis Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram.

“Apa artinya semua ini bagi kami? Semuanya jelas. Operasi militer khusus akan berlanjut dengan tujuan yang sama,” imbuh mantan Presiden Rusia yang kini menjabat Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia tersebut.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Rusia menyebut tindakan militernya di Ukraina sebagai ‘operasi militer khusus’. Sementara, Ukraina dan sekutunya menuding Moskow mengobarkan perang tanpa alasan untuk merebut wilayah dan mendominasi tetangganya tersebut.

Barat telah menyatakan siap membantu Ukraina memenangkan perang melawan Rusia. Negara-negara kekuatan Barat juga telah memasok senjata dan amunisi modern dalam jumlah besar ke Ukraina.

Medvedev sebenarnya menampilkan dirinya sebagai modernisator liberal ketika menjadi Presiden dari 2008-2012. Namun kini, dia menampilkan dirinya sebagai figur Kremlin yang sangat anti-Barat. Para diplomat menyebut pandangannya memberikan indikasi pemikiran di tingkat atas elit Kremlin.

Pada hari Selasa (11/7), Medvedev juga menyarankan untuk menggunakan ‘senjata tidak manusiawi’, yaitu bom curah setelah apa yang dia katakan adalah laporan bahwa Ukraina telah menggunakannya. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan akan memasok Ukraina dengan bom curah yang dilarang oleh banyak negara.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa Moskow akan terpaksa menggunakan senjata ‘serupa’ jika AS memasok bom curah ke Ukraina. Rusia dan Ukraina sebelumnya saling tuding sudah menggunakan bom curah atau tandan dalam perang di Ukraina yang telah berlangsung selama 500 hari.

Rusia Klaim Perang Berakhir saat Barat Berhenti Mencoba Kalahkan Rusia

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan konfrontasi bersenjata akan berlanjut. Dia menegaskan perang tak akan berakhir sampai Barat menghentikan rencananya untuk mendominasi dan mengalahkan Moskow.

Lavrov, dalam wawancara dengan sebuah surat kabar Indonesia, mengatakan tujuan dari ‘kolektif Barat yang dipimpin Amerika Serikat’ adalah untuk memperkuat hegemoni globalnya. Lavrov dijadwalkan menghadiri KTT Asia Timur dan Forum Regional ASEAN di Jakarta minggu ini, seperti halnya Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

“Mengapa konfrontasi bersenjata di Ukraina tidak berakhir? Jawabannya sangat sederhana – ini akan berlanjut sampai Barat menghentikan rencananya untuk mempertahankan dominasinya dan mengatasi keinginan obsesifnya untuk menimbulkan kekalahan strategis Rusia di tangan bonekanya di Kiev,” ujar Lavrov menurut transkrip wawancara yang diterbitkan di situs web Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir Reuters.

“Untuk saat ini, tidak ada tanda-tanda perubahan pada posisi ini,” imbuh Lavrov.

Pada hari Rabu, Rusia meluncurkan rentetan serangan drone kamikaze di Kiev untuk malam kedua berturut-turut. Ini terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan para pemimpin NATO dalam pertemuan puncak di Vilnius, Lithuania.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *