Aceh Besar|BidikIndonesia.com –diguncang 46 kali gempa bumi susulan setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang pada Minggu (30/3/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa susulan ini disebabkan oleh pergerakan Sesar Seulimeum, salah satu bagian dari Sesar Besar Sumatera.
Penyebab Gempa Susulan
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, menjelaskan bahwa pola pergerakan Sesar Seulimeum adalah patahan mendatar menganan. Ini terjadi ketika dua bidang batuan saling bergesekan secara horizontal akibat gaya gesekan yang membuat lempeng-lempeng bergerak berlawanan arah.
“Jadi pola pergerakan sesar besar Sumatera, salah satunya di patahan Seulimeum, itu memiliki pola pergerakan patahan mendatar menganan,” ujarnya.
Sesar Seulimeum ini berada di jalur sebelah timur yang melewati lereng barat Gunung Seulawah Agam ke utara membelah Pulau Weh.
Gempa Susulan Adalah Fenomena Normal
Gempa susulan yang terjadi hingga puluhan kali tersebut merupakan fenomena yang normal terjadi setelah terjadinya suatu gempa yang kuat atau signifikan.
“Gempa susulan merupakan wujud dari proses kembalinya posisi batuan di bawah permukaan bumi yang telah bergeser akibat gempa utama,” cetusnya.
Ancaman Gempa Bumi
“Merupakan suatu ancaman bagi masyarakat setempat, namun perlu kita ketahui bahwa gempa bumi itu tidak membunuh secara langsung, namun dampak-dampak sekundernya, misalnya bangunan roboh, itu yang dapat menimbulkan korban jiwa,” ucapnya.
Gempa Bumi Tidak Dapat Diprediksi
BMKG juga menegaskan bahwa hingga saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi secara pasti, baik dari segi waktu, besaran, maupun lokasinya.
“Sampai saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi secara tepat baik itu waktu, besaran, serta lokasinya. Namun, yang perlu kita siapkan adalah kapasitas masyarakat serta infrastruktur dalam menghadapi kejadian gempa tersebut,” katanya.
Imbauan BMKG
Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan gempa.
“Gempa bumi sampai saat ini tidak dapat diprediksi secara tepat, sehingga kita tetap perlu waspada dan siap siaga ketika gempa itu terjadi. Jangan panik ketika terjadi gempa, serta jangan terpancing oleh isu-isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Dirinya juga mengingatkan agar masyarakat hanya mengacu pada informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat untuk menghindari kepanikan akibat hoaks.
“Pastikan info gempa bersumber dari BMKG dan BPBD setempat,” katanya.
Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
- Jangan panik dan tetap tenang.
- Segera keluar dari bangunan.
- Gunakan tangga darurat dan bukan lift.
- Lindungi diri dari reruntuhan.
- Menjauh dari bangunan tinggi, tiang listrik, dan pohon.
- Jika di dalam mobil, segera menepi.
- Jika di pantai, segera menjauh dari bibir pantai.
- Jika di pegunungan, hindari area longsor.