Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) memprakirakan, Aceh Besar sekitarnya berpotensi hujan lebat.
Selain itu, juga kilat petir dan angin kencang dalam beberapa hari, terhitung besok dan lusa, Senin dan Selasa, 23-24 Juni 2025.
“Peringatan dini, waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama,” ungkap Prakirawan BMKG.
Pada rentang waktu sama, potensi hujan lebat juga berpotensi terjadi di Aceh Jaya.
Sementara potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang utamanya di wilayah pesisir timur dan sebagian wilayah tengah Aceh dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG itu menjelaskan, hal ini disebabkan karena aktifnya gelombang rossby equatorial, adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, serta hangatnya suhu permukaan laut di perairan utara dan selatan Aceh yang dapat meningkatkan penambahan massa uap air atau penguapan.
“Sehingga beberapa kondisi ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh,” jelas Amat.
Di sisi lain, ketinggian gelombang sekitaran perairan Sabang – Banda Aceh dan Aceh Besar – Meulaboh masuk kategori tinggi, berkisar antara 2,5 meter hingga 4 meter.
“Berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter. Berlaku hingga 25 Juni mendatang,” tambahnya.
Secara keseluruhan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap angin kencang dan gelombang yang tinggi, terutama di wilayah yang memiliki potensi sebagaimana peringatan dini BMKG.
Dia juga berpesan, warga disarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai, jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan.
“Sementara kepada penyedia jasa penyeberangan dan nelayan, dimohon agar tidak memaksakan untuk berlayar maupun melaut bila terjadi gelombang tinggi dan potensi cuaca ekstrem di wilayah perairan,” pungkasnya. (*)