BPBA Adakan Bimtek Jitupasna, Tingkatkan Kemampuan BPBD 23 Kab/kota Menghitung Dampak Pasca Bencana

BPBA Adakan Bimtek Jitupasna, Tingkatkan Kemampuan BPBD 23 Kab/kota Menghitung Dampak Pasca Bencana

Takengon|BidikIndonesia.com – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) laksanakan Bimtek Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh di Hotel Bayu Hill selama 4 (empat) hari sejak  11-14 Juni 2025.

Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, SE, Ak., M.Si saat sambutan sekaligus membuka acara mengatakan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitu Pasna) adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi ( R3P).

Selanjutnya Teuku Nara mengungkapkan melalui kegiatan Workshop Penguatan Tim Jitupasna Aceh ini dapat melatih para peserta yang terdiri dari BPBD 23 Kabupaten/kota, BPBA dan instansi terkait mampu menghitung jumlah kerusakan dan kerugian pada suatu daerah terkena bencana dengan baik dan benar karena hasil dari perhitungan kerusakan dan kerugian tersebut sangat diperlukan untuk usulan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada daerah terkena bencana.

Teuku Nara Juga mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, edukasi mengenai penanganan bencana, khususnya untuk pascabencana bisa dipahami oleh peserta.

“Jitupasna ini menjadi bentuk sinergi setiap pihak. Hasil dari pelatihan ini pastinya akan sangat membantu ketika penanganan pascabencana di lapangan nanti,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

“Besar harapan kami atas perhatian peserta, fasilitator, panitia selama kegiatan ini berlangsung dapat memberikan kontribusi secara aktif dan bersemangat,” Tutup Nara.

Lebih lanjut, Plt. Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBA, Mukhsin Syafi’i, ST, MT menyatakan analisis dampak melibatkan tinjauan keterkaitan dan nilai agregat dari akibat-akibat bencana dan implikasi umumnya terhadap aspek-aspek fisik dan lingkungan perekonomian, psikososial, budaya, politik dan tata pemerintahan.

Mukhsin melaporkan bahwa Workshop dihadiri oleh 62 peserta perwakilan dari Instansi/Lembaga terkait di Provinsi Aceh yang merupakan Tim Jitupasna Aceh dan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 23 Kabupaten/Kota dan SKPA terkait serta menghadirkan 1 orang Narasumber dari BNPB, 1 Orang dari Bappeda Aceh dan 2 narasumber BPBA.

Lebih lanjut Mukhsin menyampaikan dari 4 orang narasumber yang dihadirkan pada workshop Jitupasna Aceh, akan menyampaikan materi antara lain penyelengaraan penanggulangan bencana dinamika kelompok, manajemen pemulihan pasca bencana, Konsep Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana, dilanjutkan pembahasan dan contoh perhitungan kerusakan, kerugian dan kebutuhan untuk 5 sektor yaitu permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor serta penyusunan rencana rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana (R3P) dan bimbingan penyusunan proposal rehabilitasi dan rekontruksi dan diakhiri dengan evaluasi ujian postest.

Setelah semua materi disampaikan selanjutkan peserta beserta panitia dan narasumber melakukan observasi di kampung kute panang kec. Kute panang kab. Aceh Tengah, salah satu lokasi terdampak bencana untuk praktek simulasi perhitungan kaji cepat kebutuhan,kerusakan dan kerugian yang dialami masyarakat dan untuk melihat langsung contoh rumah yang dibangun kembali oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh (HJ)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *