3 Juta Liter Air Bersih Untuk Talangi Terdampak Kekeringan

3 Juta Liter Air Bersih Untuk Talangi Terdampak Kekeringan

Kota Jantho | BidikIndonesia – Posko Tanggap Darurat Kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mencatat jumlah penyaluran air bersih di Kecamatan Lhoknga dan sekitarnya sejak 4 hingga 31 Juli 2024 telah menyalurkan total 3.042.500 liter air bersih.

Penyaluran itu terhitung sejak berdirinya Posko Darurat Bencana Kekeringan di Lhoknga.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui BPBD Aceh Besar telah menyalurkan 2.186.500 liter air bersih. Selebinya adalah dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh menyalurkan sebanyak 355.000 liter, PDAM Tirta Mountala 169.000 liter, PDAM Tirta Daroy 360.000 liter, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Aceh 88.000 liter, dan pihak lainnya 208.000 liter.

“Total penyaluran air bersih sejak penempatan posko tanggap darurat kekeringan di halaman kantor Camat Lhoknga mencapai 3.042.500 liter,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, Kamis (1/8/2024).

Ia menjelaskan, sebanyak 27 gampong di Kecamatan Lhoknga menerima penyaluran air bersih tersebut, yaitu Meunasah Bale Lampuuk, Meunasah Blang Lampuuk, Meunasah Mesjid Lamlhom, Lamgirek, Meunasah Beutong, Meunasah Baro Lamlhom, Meunasah Mon Cut, Meunasah Manyang, Meunasah Lambaro, Lampaya, Weu Raya, Mon Ikeun, Lamgaboh, Lamkruet, Aneuk Paya, Naga Umbang, Lam Ateuk, Kueh, Lamcok, Nusa, Tanjong, Seubun Ketapang, Meunasah Karieng, Seubun Ayon, dan Lambaro Seubun. “Selain 27 gampong di Kecamatan Lhoknga, ada dua gampong lainnya di Kecamatan Peukan Bada juga menerima penyaluran air bersih, yakni Lampisang dan Keuneu,” terang pria yang akrab disapa RJ itu.

Bacaan Lainnya

Di bagian lain Rj menambahkan, sesuai dengan Rapat di Posko Darurat Kekeringan pekan lalu, operasi tahap pertama yang berakhir tanggal 24 Juli 2024, dilanjutkan selama 20 hari setelah itu. artinya akan berakhir tanggal 13 Agustus mendatang. “Kita akan melakukan evaluasi harian, terutama menyangkut cuaca. Jika memang potensi kekeringan berakhir seiring turunnya hujan, maka operasi distribusi air bersih itu akan diakhiri,” demikian Ridwan Jamil.[Acehherald]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *