PIDIE, BidikIndonesia.com Ratusan pengungsi Rohingya di Muara Tiga, Pidie, diusir oleh warga setelah mendarat di kawasan pantai tersebut pada 10 Desember 2023 lalu.
Para imigran Rohingya yang diusir berjumlah sekitar 180 orang, yang didominasi wanita dan anak-anak. Mereka diantar menggunakan truk oleh warga ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Kamis 21 Desember 2023 sekitar pukul 18.30 WIB.
Amatan KBA, ratusan imigran Rohingya itu tampak kebingungan dan tertekan, terutama anak-anak, saat berada di Gedung DPRK setempat. Sejauh ini belum ada solusi untuk penampungan sementara “Muslim Arakan” tersebut.
Hingga malam tadi, ratusan muslim Rohingya tersebut masih berada di Gedung DPRK Pidie. Keberadaan “Muslim Arakan” itu sempat menyita perhatian warga yang melintas di Jalan Tgk Chik Ditiro, Sigli, tepat di depan gedung dewan.
Ratusan muslim Rohingya itu terlihat kebingungan dan duduk dengan hanya berlantaikan aspal di halaman Gedung DPRK, serta menjadi tontonan warga.
Tidak ada satupun warga terlihat berempati terhadap wanita dan anak-anak “Muslim Arakan” tersebut, yang sejak sebulan lalu berimigrasi dari camp pengungsi Cox’s Bazar Bangladesh hingga berjuang hidup dan mati melintasi Samudra Hindia melewati Teluk Andaman lalu ke Selat Malaka hingga akhirnya terdampar di Pantai Muara Tiga pada 10 Desember 2023.
Setelah 12 hari berada di penampungan sementara di Gampong Batee, Muara Tiga, malam tadi, warga mengusir para imigran Rohingya itu karena tidak ingin mereka berada terlalu lama di daerahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, ratusan “Muslim Arakan” itu masih berada di Gedung DPRK Pidie di Jalan Tgk Chik Ditiro, Sigli.[KBA]