SIMEULUE, BidikIndonesia.com Pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) akan segera digelar untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPD, DPR-RI, DPRA dan DPRK pada 14 Februari 2024 mendatang. Hasil pemilihan itu akan menentukan nasib negeri ini dan masyarakat di dapil masing-masing selama lima tahun ke depan
Untuk wakil rakyat di parlemen Aceh, dari 81 kursi di DPRA pada periode 2014-2019 dan 2019-2024 tidak ada satupun putra asli daerah Simeulue yang duduk di sana.
Kemudian pada Pemilu 2024 mendatang, para caleg asal Simeulue yang tergabung dalam Dapil 10 DPR-Aceh akan kembali berjuang dan bersaing memperebutkan dukungan dan suara dari pemilih dengan para caleg dari Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya serta Kabupaten Aceh Jaya.
Tentunya di kontestasi politik lima tahunan itu, diharapkan akan melahirkan para wakil rakyat yang kompeten dan dapat mewakili suara masyarakat di masing-masing tingkatan, termasuk keterwakilan putra daerah Simeulue di DPRA.
Salah seorang tokoh masyarakat Simeulue yang juga merupakan akademisi dan Founding Father Kampus Politeknik Kepulauan Simeulue, Amin Haris, berharap perwakilan asal daerah itu mendapat kursi DPRA pada Pemilu 2024 ini, walaupun ada sedikit kekhawatiran berkaca pada beberapa periode pemilu silam atas kekosongan putra daerahnya di DPRA.
Pakar pendidikan yang saat ini aktif mengajar di Universitas Muhammadiyah Aceh mengaku “gelisah” melihat banyaknya Putra Simeulue ikut bertarung menjadi calon wakil rakyat yang di DPRA pada Pileg tahun 2024 mendatang. “Akankah terulang kembali kegagalan yang ketiga kalinya?” ujarnya saat diwawancarai KBA, Rabu 20 Desember 2023.
Ia melihat saat ini masing-masing Parpol ada yang mengusung Caleg DPRA 1, 2 bahkan ada yang 3 orang asli putra Simeulue. Hal itu membuatnya khawatir. Pasalnya, suara di daerah itu bisa kembali terpecah seperti Pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Bila hal itu kembali terjadi, tentu akan memperlambat pembangunan di Simeulue dengan ketiadaan perwakilan putra daerah dalam memperjuangkan APBA yang dikucurkan untuk pembangunan Simeulue. “Kalau itu terjadi, kita hanya mengharap belas kasihan, itupun bila ada,” kata Amin.
Kekhawatiran Amin itu bukanlah tanpa alasan. Ia merincikan dengan jumlah pemilih di Simeulue berkisar di angka 60-an ribu pemilih. Sementara parpol saat ini ada 24 partai.
Menurutnya bila masing-masing parpol mengusung 1 orang saja calegnya ke DPRA maka ada 24 orang putra Simeulue yang bertarung ke DPRA di Pemilu 2024. Belum lagi ada sebagian parpol yang mengusung 2 atau 3 orang putra asli Simeulue.
Dirincikannya, jika jumlah pemilih dibagi ke 24 orang caleg asal Simeulue saja maka masing-masing memperoleh suara di angka 2000-an suara. Estimasi tersebut kata Amin, belum masuk hitungan suara ke caleg Incumbent DPRA saat ini, serta caleg dari luar daerah yang ke Simeulue.
Untuk mengantisipasi kekhawatirannya itu, Amin Haris berharap kepada masyarakat agar mampu menentukan pilihan kepada putra-putra daerah yang terbaik menuju ke DPRA.
“Agar tidak terulang lagi pengalaman 10 tahun terakhir, Simeulue tanpa ada keterwakilan putranya di Parlemen Aceh,” pinta Amin Haris.[KBA]