Tim Mercy Malaysia Berkunjung Ke Aceh dalam Rangka Saweu Gampong

Tim Mercy Malaysia Berkunjung Ke Aceh dalam Rangka Saweu Gampong

Aceh Besar | BidikIndonesia – Mendekati peringatan Tsunami pada tanggal 26 desember mendatang Tim Mercy Malaysia dan UTM (Universitas Teknologi Malaysia) melakukan kunjungan ke Aceh dalam rangka Saweu Gampong dimana kegiatan ini dilakukan untuk mempererat hubungan antara komunitas Mercy dan Masyarakat Weu Raya Lhoknga Aceh Besar.

Dimana Tim Mercy berperan penting dalam membantu masyarakat Aceh khususnya masyarakat yang ada di Weu Raya dalam membangun kembali gampong tersebut pasca Tsunami Aceh.

Tim Mercy mengadakan workshop Program Ketahanan Berkelanjutan Berbasis Masyarakat di SMAN 1 Lhoknga, Aceh Besar (Minggu 22/12/2024). Workshop tersebut di hadiri oleh perwakilan masyarakat Gampong Weu Raya, kepala sekolah SMAN 1 Lhoknga, Ar-Azman Zainonabidin (UiTM), Dr. Dzulkarnain Ismail (Mercy Malaysia), Surya Barmansyah (USK), Dr. Kamaruddin Azahari (UTM Malaysia), Nur-Azam Abusamah (Penasehat Mercy), Lia Mairiza (USK).

Dalam kesempatan itu Nur-Azam Abusamah selaku penasehat Mercy mengatakan bahwa kegiatan ini semata-mata untuk melihat bagaimana pelajaran yang bisa di ambil dari bangkitnya masyarakat Aceh untuk dijadikan baseline supaya bisa dilakukan diseluruh dunia.

“Cuba kita lihat pada hari ini bagaimana pengalaman, pelajaran yang boleh kita ambil daripada bangkitnya masyarakata Aceh untuk dijadikan salah satu daripada baseline ataupun hal-hal yang boleh dilakukan diseluruh dunia” ujar Azam

Bacaan Lainnya

Karena itu pihaknya ingin mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan dan cara mereka memberikan edukasi evakuasi yang tepat untuk generasi muda dalam mengatasi jika terjadi lagi bencana alam yang sama.

Maka dari itu Tim Mercy menyusun tiga modul yang dipaparkan dalam workshop tersebut yaitu ketahanan/ketangguhan masyarakat, keseimbangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Ketahanan/ketangguhan bertujuan untuk masyarakat yang mempunyai strategi yang jelas supaya dapat di implementasikan jika ada bencana mereka dapat memilih jalur evakuasi yang tepat, karena itu dia berharap masyarakat semua tau dimanakah titik aman, kawasan aman dan jarak tempuh yang singkat untuk jalur evakuasi.

Terkait keseimbangan ekonomi yang harus masyarakat ketahui di saat mereka tidak lagi dalam masa kecemasan maka disitulah masyarakat harus bekerja sama, dia juga menambakan terkait masalah kesejahteraan sosial dengan utuhnya masyarakat nilai keterhubungan yang tinggi bukan saja bisa meningkatkan keseimbangan ekonomi tetapi juga bisa meningkatkan solusi yang baik di setiap masalah di kalangan masyarakat.

Di singgung berapa lama tim Mercy berada di Aceh Azam mengatakan mereka akan berada di Aceh selama tujuh hari dimulai dari kemarin 21/12/2024 yaitu mengunjungi SMAN 1 Lhoknga untuk memberikan program edukasi bencana dan kesiap siagaan masyarakat yang berfokus pada aspek pendidikan sekolah. Selanjutnya hari ini mereka bersilaturrahmi dengan masyarakat, guru-guru dan pemuda gampong Weu Raya Loknga Aceh Besar.

Dan kemudian tim Mercy akan melakukan kunjungan formal dengan pejabat pemerintah Aceh serta berkunjung ke Universitas Syiah Kuala (USK) untuk membicarakan kerjasama antara USK dengan UTM (Universitas Teknologi Malaysia). Hingga pada puncak malam peringatan Tsunami Aceh tim Mercy akan mengadakan acara untuk memperingati 20 tahun kejadian Tsunami di gampong Weu Raya Lhoknga Aceh Besar.

“InshaAllah kami akan bersama-sama bergotong royong dengan masyarakat Weu Raya untuk melakukan program pada malam harinya kenduri bersama, doa bersama dan ada ceramah serta akan memainkan video 20 tahun Tsunami” pungkasnya.

Pos terkait