Terkait Pengusutan Dugaan Pengadaan Fiktif Pada BRA Aceh, TTI Apresiasi Sikap Kajati Aceh

Terkait Pengusutan Dugaan Pengadaan Fiktif Pada BRA Aceh, TTI Apresiasi Sikap Kajati Aceh

BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Transparansi Tender Indonesia TTI memberikan Apresiasi kepada Aparat Penegak Hukum terutama dari unsur Kejaksaan Tinggi Aceh. Sejak kasus Pe gadaan budidaya ikan kakap di Kabupat4n Aceh Timur itu Viral di Media Sosial pihak Kejaksaan Tinggi Aceh bergerak cepat sehingga senin 6 Mei 2024 Mejati Aceh sudah mengeluarkan surat dimulainya penyelidikan dengan mengumpulkan semua barang bukti termasuk memanggil pihak pihak terkait.kata Nasruddin bahar koordinator TTI melalui pesan seluler.

Sejak Kasus Pengadaan Fiktif ini terungkap dimana mana orang membicarakan termasuk diwarung warung kopi, Antusias masyarakat mengikuti kasus ini menjadi pemicu kepada Aparat Penegak Hukum untuk bekerja serius dan tidak ada alasan pengungkapan kasus ini masuk angin ditengah jalan. Mengingat banyak saksi yang telah memberikan keterangan secara terbuka pada media dimana Kelompok yang dilaporkan terima bantuan ternyata Nihil tidak ada sama sekali.kata Nasruddin bahar.

Nasrudin menambahkan,Menurut informasi yang kami terima dana 15 M tersebut dicairkan melalui Bank Aceh yang berlokasi di Lamprit jln.T.Nyak Arief pada waktu dan hari yang sama, informasi ini penting bagi penyodik karena menarik uang dalam jumlah besar pada hari yang sama tidak bisa dilakukan secara mendadak karena menunggu kesiapan pihak Bank menyediakan dana segar. Lagi pula apakah mungkin pengadaan yang dilaksanakan oleh beberapa perusahaan bisa menarik uang dalam waktu yang sama. Banyak kejanggalan dalam kasus ini perusahaan penyedia bibit ikan perlu juga diteliti apakah perusahaan tersebut bergerak di pembibitan ikan dan punya lahan pembibitan dan banyak lagi pertanyaan yang perlu digali.

Sèmoga saja APH bisa mengungkap aktor dibaleknya yang ikut menikmati dana korban konfliktersebut, kami juga berharap jangan sebatas KPA dan PPTK yang dikorbankan padahal mereka hanya berkerja dibawah tekanan.tutup Nasruddin bahar.[Wartanad]

Bacaan Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *