Aceh Tamianh,Bidikindonesia.com
ntuk menangkal dan mengikis habis aktifitas gerakan laten radikalisme, terkait keberadaan pengikut Jama’ah Islamiyah (JI) di Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Terpadu Al Hidayah, Kampung Sidodadi. Kecamatan Kejuruan Muda lakukan kegiatan Kepramukaan.
Kegiatan itu untuk pertama sekali dilaksanakan atas prakasa Kampung Sidodadi dan Kwarcab Aceh Tamiang, pasca bai’at 389 orang ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan melepas pengikut simpatisme JI di Agustus 2022 lalu.
Ponpes Al Hidayah di sorot, sebab sempalan utamanya adalah pemimpin di Ponpes terpadu tersebut; bernama Murad. Yang kini dilakukan pengawasan dan pembinaan oleh Forkopimda Plus.
Begitu disampaikan Datok Penghulu [Kepala Desa] Kampung Sidodadi, Ratmanto pada Wartawan Rabu, 8 Maret 2023 di Sungai Liput. Kata Dia; kegiatan Kepramukaan tersebut dilaksanakan untuk memupuk mental dan wawasan kebangsaan pada para santri dan santriwati.
“Ini tujuan utama kita, Wawasan Kebangsaan itu sangat diperlukan bagi generasi penerus bangsa, agar mereka tidak gampang dicekokin serta dihasut untuk paham penganut radikalisme dan pemecah persatuan bangsa,” jelas Ratmanto.
Dikatakan, kegiatan yang dilaksanakan selama ini diawasi langsung dari Forkopimda Plus, meski tersandung dengan biaya, dukungan terus diberikan dari pihak yang berkompeten.
Harapan Ratmanto, stake holder terkait di Pemerintahan dapat memperhatikan dengan dukungan pembiayaan, sebab, kata Dia. Pasca Bai’at lalu, pembinaan diserahkan sepenuhnya kepada 389 orang tersebut sepenuhnya dilakukan oleh Forkopimda Plus, baik itu Pengawasan, pembinaan sampai kepada pembiayaannya.
“Sejatinya Sekda harus tanggap terkait hal ini. Terlebih itu, Kesbanglinmas Pol dan Dinas Dayah Aceh Tamiang. Jangan setelah di Bai’at mereka dibiarkan, tanpa pengawasan dan pembinaan,” tegas Ratmanto.
Ditambahkan Wakil Ketua Bina Muda Kwarcab Pramuka Kabupaten Aceh Tamiang, Edi Suwanto, S.Ag mengatakan; pihaknya berharap dari kegiatan Kepramukaan tersebut dapat dengan optimal mengembalikan toksit paradigma radikalisme, menjadi pemupuk wawasan kebangsaan dan cinta setia pada NKRI.
“Ini momen bagus, untuk mengembalikan pemikiran positif terkait Tangkal Radikalisme di Kabupaten Aceh Tamiang. Menjadi generasi muda yang berbasis Islam sesungguhnya secara kaffah. Insha Allah,” pungkasnya. ( poris )