Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali tak sepakat dengan Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, yang menyebut Anies Baswedan antitesis pemerintah saat ini. Ali mengatakan Anies penggabungan karakter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
“Ya kalau itukan pandangan dia, tidak bisa disamakan dengan pandangan NasDem. Ya kami melihat Anies ini dia berhati-hati seperti SBY dan dia tanggap, gesit, cepat soal keputusan seperti Jokowi. Jadi penggabungan dua figur yang menurut saya ada pada Anies,” tutur Ali kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).
Meski demikian Ali menegaskan keputusan NasDem mencapreskan Anies lantaran memiliki rekam jejak yang baik saat kepemimpinan di DKI Jakarta. Hal itu yang dijadikan dasar pertimbangan utama.
“Tapi kan ini tanggapan dari objektifitas dari kami ya, tapi salah satu yang menjadi faktor dari NasDem itu tentang track record dari Anies ketika dia memimpin Jakarta. Menjadi salah satu pertimbangan utama ya,” tutur Ali.
“Ada banyak hal yang menjadi PR di Jakarta yang kemudian diselesaikan walaupun masihlah tidak sempurna. Secara emosional, Anies ini pemimpin yang sudah sangat matang. Dia lama memimpin Jakarta, dia begitu banyak menerima hinaan, fitnah, buli tapi kemudian tidak menjawab itu dengan emosional, tapi menjawab dengan kerja-kerja nyata,” sambungnya.
|
Ali pun menyampaikan bahwa tak elok membandingkan suatu kepemimpinan. Ia menilai setiap masa kepemimpinan, pasti memiliki baik dan buruknya.
“Jadi setiap pemimpin itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, tidak bagus kemudian setiap berganti pemimpin kemudian menghina pemimpin sebelumnya, atau kemudian menjatuhkan pemimpin yang sebelumnya,” terang Ali.
Simak soal antitesis di halaman berikutnya.
Saksikan juga ‘SMRC Prediksi Ganjar dan Anies Bersaing Ketat hingga Putaran Kedua’:
[Gambas:Video 20detik]
source