Pj Bupati Iswanto Pimpin Gelar Apel Siaga

Pj Bupati Iswanto Pimpin Gelar Apel Siaga

Aceh Besar | BidikIndonesia – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP MM memimpin apel siaga bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024 di lapangan sepak bola Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (24/7/2024). Apel Siaga itu juga mengantisipasi potensi bencana akibat elnino dan lainnya yang terjadi sejak Agustus 2023 yang lalu.

Pj Bupati Aceh Besar mengatakan, Apel Siaga Bencana sangat penting mengingat Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang rawan terjadinya berbagai bencana. “Berbicara kejadian bencana, sebenarnya kita perlu mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi karena bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat kita duga,” ujarnya.

Oleh karena itu Iswanto menyatakan, kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting agar masyarakat mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadinya bencana.

Pada pertengahan bulan Mei 2024 Iswanto mengatakan, BNPB mengeluarkan edaran tentang peringatan dini dan langkah-langkah kesiapan daerah dalam menghadapi bencana hidrometeorologis (kekeringan, cuaca ekstrim, banjir).

Hal ini dipertegas dengan surat dari Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Indrapuri tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi puncak musim kemarau 2024 untuk Kabupaten Aceh Besar.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya itu, pada akhir bulan Mei Iswanto mengatakan Kabupaten Aceh Besar mengalami dampak dari EL Nino dan La Nina yaitu mengeringnya sumber air permukiman untuk Kecamatan Lhoknga dan sebahagian kecamatan Peukan Bada.

“Jumlah Gampong yang terdampak langsung akibat bencana kekeringan tersebut adalah 24 Gampong dalam wilayah Kecamatan Lhoknga dan 1 Gampong dalam wilayah Kecamatan Peukan Bada dengan jumlah jiwa yang terdampak 16.755 jiwa,” sebutnya.

“Untuk mengatasi kemungkinan dampak yang semakin meluas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar mengambil langkah-langkah antisipatif dengan langsung menggelar rapat koordinasi lintas sektor serta memutuskan untuk menetapkan Siaga Darurat Kekeringan untuk Kabupaten Aceh Besar sejak tanggal 4 Juli 2024,” tambahnya.

Selanjutnya Iswanto mengatakan Pemkab Aceh Besar melalui BPBD Kabupaten Aceh Besar membentuk posko siaga darurat kekeringan di Kecamatan Lhoknga serta langsung melakukan penanganan awal yaitu penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada.

“Sampai dengan tanggal 22 Juli 2024 (18 hari) posko terbentuk, pasokan air bersih yang sudah disalurkan kepada masyarakat sejumlah 1.555.000 liter atau 1.555 ton yang juga dibantu oleh Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Aceh, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, PDAM Tirta Mountala, PDAM Tirta Daroy, Satbrimob Polda Aceh dan beberapa LSM.

Sedangkan untuk bencana kebakaran hutan dan lahan sampai dengan bulan Juli 2024 terjadi kurang lebih 45 kali dengan luasan lahan yang terbakar seluas 65,5 Ha,” kata Iswanto.

Pada Apel tersebut Iswanto juga mengatakan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.

Oleh karena itu, menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan pihak non pemerintah merupakan hal penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. “Dan melalui apel Siaga ini pula diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing, guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat,” harap Iswanto.

Disamping itu juga Iswanto mengungkapkan sebelumnya pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2024 yang berlangsung di Kota Bandung, pada Senin, 25 April 2024 yang lalu, Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa dalam penanggulangan bencana, berbagai tindakan preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif harus dieksekusi secara sinergis, serentak, cepat, aman, dan akurat.

Serta Kolaborasi bersama lintas sektor dan lintas wilayah dalam penanggulangan bencana juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. “Berkaca dari hal ini, Wakil Presiden meminta agar pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri untuk terus dioptimalkan.

Tentu hal ini juga harus dibarengi dengan partisipasi semua elemen, termasuk sektor swasta, akademisi, dan masyarakat,” terangnya.

“Harapannya, akan terwujud penanggulangan bencana yang responsif dan adaptif serta masyarakat yang tangguh menghadapi ancaman bencana,” tambah Muhammad Iswanto.

Iswanto menambahkan melalui Apel Siaga ini dirinya mengharapkan partisipasi dari semua instansi baik itu pemerintah maupun dunia usaha dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar khususnya untuk dapat mengambil peran dalam usaha penanggulangan bencana sesuai dengan porsi tugas kita masing-masing, sehingga kita semua dapat meminimalisir terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Aceh Besar.

“Melalui Apel Siaga ini pula Pemkab Aceh Besar mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu langkah awal penanganan dampak bencana kekeringan di Kabupaten Aceh Besar khususnya Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada,” pungkasnya.

Usai upacara Apel, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto bersama Wadansatbrimod Polda Aceh AKBP Charlie Syahputra Bustaman SIK MH dan Dandim 001/KBA Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han) didampingi Danrindam Iskandar Muda, Danyonif Raider 112/DJ, Dan Pos AL Lhoknga serta sejumlah Kepala OPD langsung meninjau proses penyaluran air bersih kepada warga di Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga.

Apel tersebut juga turut dihadiri Unsur Forkopimda Aceh Besar, Wadansatbrimod Polda Aceh AKBP Charlie Syahputra Bustaman SIK MH dan Dandim 001/KBA Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han), Kapolresta Banda Aceh, Kepala Pelaksana BPBA Aceh, serta para undangan lainnya.[KontrasAceh]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *