ACEH TAMIANG ,bidikinfonesia.com
Sebanyak 887 Anak atau 4,16 persen dari 21.341 anak Balita di Kabupaten Aceh Tamiang menderita Stunting, hal tersebut disampaikan dr. Mustakim Kepala Dinas Kesehatan melalui dr. Ebi dari Team Penanggulangan Stunting Kabupaten, saat dilakukan konfirmasi di kantornya di Karang Baru pada Jum’at (16/06/2023) lalu dan 50 Balita stunting berada di Kecamatan Sekerak, ucap Kepala Puskesmas di ruang kerjanya pada Jum’at (13/10/2023).
Irwansyah Kepala Puskesmas Kecamatan Sekerak yang turut didampingi para stafnya mengatakan, data tahun 2021 terdapat 98 Balita Stunting, selanjutnya 2022 hingga Agustus 2023 masih terdapat 50 orang terduga stunting, sedangkan sisanya yang 48 orang sudah beranjak diatas Balita dan tidak bisa masuk lagi dalam kategori stunting,”ucapnya.
“Upaya pencegahan stunting dilakukan dengan Rembug pada tahun 2021 dan 2023 tidak ada dilakukan rembug lagi.
Selanjutnya ada pemberian makanan tambahan untuk perbaikan gizi anak serta ibu hamil atau per sasaran.
” Untuk pola anggaran swakelola diberikan menu dari Puskesmas dan pembelanjaan ditujukan kesalah satu warung dengan nilai Rp. 16.500 bagi kebutuhan Balita, Rp. 21.500 untuk Ibu hamil dengan kekurangan energi kronik.
“Ada juga anggaran dari Puskesmas untuk kegiatan Posyandu remaja, posyandu Balita dan Ibu hamil, bimbingan pra nikah.
“Pemeriksaan kwalitas air, yaitu dengan sasaran sumur, sumur bor, sumber air dari PDAM, dan air sungai yang dikonsumsi untuk minum, namun tidak memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan dari Pemerintah Kampung, ada kegiatan di Rumah Gizi Gampong (RGG) bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD),” ungkap Kepala Puskesmas. ( poris )