BENER MERIAH, BidikIndonesia.com Media Detikaceh.com> Berdasarkan Informasi dari masyarakat Pemerintah Kampung Babussalam Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah Sejak tahun sejak tahun 2015 dana desa di kuncurkan oleh pemerintah pusat, untuk kampung babussalam.
“Sudah mencapai Rp 7 Milyar lebih, begitu juga dengan angggaran dana desa yang di plotkan untuk pernyataan modal BUMK atau BUMDes kampung babussalam, selama 4 tahun belakangan ini, sejak tahun 2018 s/d 2022, lebih kiranya mencapai Rp 600 juta lebih, tujuannya untuk peningkatan pendapatan (PAD) Kampung, dan di kelola langsung oleh Badan usaha milik kampung (BUMK) Babussalam.
“Namun, Sampai saat ini, sudah berjalan hampir lima tahun masa pengololaan Uang BUMK tersebut, bisa di katakan belum ada nampak hasil dari keuntungan yang dapat di rasakan oleh masyarakat kampung Babussalam ini.”Terang Salah seorang Warga, yang namanya tak ingin dicantumkan pada media ini. Sabtu (16/12/2023).
“Sementara itu, berdasarkan Penulusuran Awak Media di Aplikasi Jaringan Pencegahan Korupsi dana desa (JAGA-DESA), terdapat pemerintah kampung babussalam, kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, menganggarkan dana desa untuk modal BUMDes atau BUMK Kampung babussalam.
Selama 4 tahun berturut-turut, yaitu tahun anggaran 2018 sebesar Rp 160 juta lebih, dan di tahun 2020 sebesar Rp 193 juta, tahun 2021 Rp 105 juta, dan di tahun 2022 sebesar Rp 147 juta, termasuk dana desa yang silpa dibtahun-tahun sebelumnya, di jadikan untuk modal BUMK kampung tersebut.
Artinya BUMK Kampung babussalam, Saat Ini memiliki modal selama empat tahun terakhir Sebesar Rp 605 juta lebih, dan patut dipertanyakan berapa keuntungan dalam setahun dari modal sebesar itu, katakanlah rugi, berapa kerugian yang di alami dan penyebabnya apa.? itu yang menjadi pertanyaan bagi masyarakat Kampung babussalam selama ini.
“Semoga pihak penegak hukum (APH) di wilayah kabupaten bener meriah tidak tinggal diam, segera mungkin mengusut tuntas, Terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana BUMK Kampung babussalam, Harap Masyarakat.
“Ketika awak media ini Malakukan konfirmasi dengan Kepala desa (Reje) Kampung Babussalam kecamatan bukit kabupaten bener meriah, ALFATA, dirinya mengaku tidak begitu tau detail soal berapa modal awal dan berapa keuntungan yang di dapatkan oleh BUMK selama ini.
Karena, Pengurus BUMK nya, sudah beberapa kali di ganti, kalau untuk aset milik BUMK saat ini masih ada, seperti beberapa unit bagunan seperti Riko Empat unit, dan ada rumah sewa yang sedang berjalan sewaannya, serta ada pangkalan gas ukuran 3 kilogram milik BUMK.” teraang Alfata.
Selain Aset berupa bangunan milik BUMK kampung Babussalam, juga ada tunggakan SPP di masyarakat yang sisanya peninggalan penggurus yang lama, mencapai Rp 300 juta lebih kuang yang sudah terpinjamkan oleh masyarakat, belum di kembalikan.” jelas Reje Tersebut.
Dan Pengurus BUMK kampung Babussalam saat ini, telah berganti semua, berhubung pengurus yan lama mundur diri, “dan sekarang di kelola oleh Pengurus yang baru kami tunjuk, itupun belum di SK akan, masih bersifat Pelaksanaan Tugas (PLT).
Dan ia juga mengatakan, pengolaan BUMK kampung Babussalam, telah dilakukan audit oleh pihak inspektorat kabupaten bener meriah, namun tidak di temukan adanya penyimpangan.” kata Reje Kampung Babussalam itu.[detikAceh]