Tex poto,Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Drs. Asra, membuka Musrenbang RKPD Tahun 2024 Kec. Bendahara yang turut dihadiri perwakilan OPD dan DPRK Aceh Tamiang.
Aceh Tamiang,bidik indonesia
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2024 kembali digelar. Hari kedua, pada Rabu (1/3/02/2023)Musrenbang dilaksanakan ditiga kecamatan yakni Kecamatan Bendahara, Kecamatan Tenggulun dan Kecamatan Karangbaru.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Drs. Asra, membuka langsung kegiatan tersebut di wilayah Kecamatan Bendahara. Pada acara pembuka, Sekda Asra menyampaikan agar musyawarah ini dapat bersama-sama menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan.
“Pada Kecamatan Bendahara, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program prioritas pada penanggulangan banjir dan kemiskinan”, ujar Asra.
Asra mengatakannya, Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi dalam penanggulangan banjir di wilayah hilir. Sangat disadari, dampak terparah dari bencana banjir ini terletak di kawasan hilir ditambah lagi dengan permasalahan jebolnya tanggul di beberapa titik yang memperparah keadaan banjir di kawasan itu.
“Yang harus kita pahami bersama ialah, bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang adalah kewenangan provinsi, sehingga sebenarnya yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap persoalan ini ada di provinsi. Kita juga sudah lakukan upaya untuk penanganan ini, di antaranya melakukan koordinasi langsung ke BNPB agar anggaran bisa turun untuk membenahi tanggul sekaligus normalisasi sungai”, Ungkap Asra.
Selain menekankan prioritas pembangunan pada penanggulangan banjir, Asra juga meminta kepada camat untuk bisa mengevaluasi kembali data angka kemiskinan, karena menurutnya data angka kemiskinan ekstream Kabupaten Aceh Tamiang tidak valid.
“Para Datok, agar bisa memanggil kepala dusun untuk mendata ulang masyarakat kita yang benar-benar tergolong dalam kemiskinan ekstrem. Saya mohon, datalah dengan benar, sehingga kita bisa betul-betul mencari solusi untuk mengentaskan kemiskinan ini”, pintanya.
Untuk bisa menyelesaikan satu per satu persoalan di Aceh Tamiang dibutuhkan kolaborasi pada setiap lini. Ditekankan lagi oleh Asra, bahwa menyelesaikan persoalan-persoalan ini dibutuhkan sumber daya manusia yang inovatif dan kreatif. Dengan artian, tidak membebankan semua penyelesaian persoalan menggunakan dana APBK.
Senada dengan Sekda Asra, Asisten Keistimewaan Aceh, Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Muslizar dan Asisten Administrasi Umum Tri Kurnia turut menyampaikan arahan yang sama ketika membuka kegiatan Musrenbang kecamatan di Kecamatan Tenggulun dan Kecamatan Karang Baru. Keduanya meminta untuk melakukan kolaborasi dalam membangun Aceh Tamiang.
“Dengan adanya kolaborasi, kerjasama dan sinergitas seluruh pihak, maka pemerataan pembangunan disetiap kampung terealisasi namun yang harus diingat kembali ialah, program tersebut haruslah menjadi program prioritas yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat”, sebut Muslizar.
Pada kesempatan ini, Muslizar menyinggung anggaran dan pendapatan DAK Fisik yang diguyur dari Pemerintah Pusat akan dialihkan untuk pengembangan objek pariwisata Air Terjun seribu.
Dalam pada itu, Muslizar dan Tri meminta agar para Datok bisa menyelaraskan pembangunan daerah melalui dana desa yang bisa dimanfaatkan untuk percepatan penurunan kemiskinan, meningkatkan kualitas pembangunan manusia dan mensukseskan pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024. ( poris )