Ribuan Warga Aceh Tengah Tumpah Ruah Bela Palestina

Ribuan Warga Aceh Tengah Tumpah Ruah Bela Palestina

TAKENGON, Bidikindonesia.com Ribuan masyarakat Aceh Tengah tumpah ruah turun ke jalan membela kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel.

Aksi itu berlangsung usai salat Jumat, ditengah guyuran hujan mereka bergantian berorasi mengutuk aksi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

Konflik antara Palestina dan Israel hingga saat ini masih berlanjut, Hamas melancarkan serangan mendadak dari segala arah ke Israel.

Hal tersebut dilakukan sebagai respons terhadap perebutan Masjidil Aqsa di Yerussalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Keadaan di Jalur Gaza, Palestina kian memanas. Hal tersebut membuat organisasi keagamaan di Aceh Tengah menggelar aksi solidaritas peduli Palestina.

Bacaan Lainnya

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Isara Abda Noka, lewat orasi nya mengatakan aksi solidaritas itu dilakukan dengan tujuan sosialisasi kepada masyarakat agar peduli dengan Palestina.

“Kegiatan ini sebagai bentuk penyampaian tuntutan mengutuk keras zionis Israel yang melakukan penindasan terhadap Palestina dan juga keinginan kemerdekaan bagi Palestina,” katanya, Jum’at 20 Oktober 2023.

Kata dia, mereka mengutuk tewasnya warga sipil akibat perang yang terjadi di Gaza Palestina dan Selatan Israel sejak Sabtu 7 Oktober 2023.

Ia menyampaikan pertempuran bersenjata antara Israel dan Palestina sudah membunuh lebih dari 3.500 korban dari berbagai kalangan termasuk balita, anak kecil, perempuan, dan kelompok rentan lainnya.

“Kondisi terkini, Israel telah memblokade total Gaza dan memutus jaringan listrik, pasokan air minum, akses internet, serta menghalangi masuknya bantuan ke Gaza sejak 9 Oktober 2023,” kata Isara.

“Setelah membaca, mencermati, dan mendalami situasi yang terjadi dalam eskalasi perang Israel dan Palestina. Kami, Aliansi Aksi Solidaritas Gayo Peduli Palestina telah mengeluarkan pernyataan sikap,” teriak Isara.

Pernyataan sikap itu adalah, lanjutnya, menyampaikan rasa duka mendalam dan penghormatan tertinggi atas pengorbanan nyawa, darah, dan air mata yang tumpah dan dengan sabar dijalani oleh rakyat Palestina.

“Mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam perang yang telah mengakibatkan ribuan korban masyarakat sipil berjatuhan di Gaza dan Israel,” kata Isara sembari menggema kalimat Takbir Allahu Akbar.

Pernyataan sikap, selanjutnya, rakyat Palestina memiliki hak untuk melawan penjajah demi meraih kemerdekaan mereka dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya dan menjaga kehormatan masjid Al-Aqsha.

Menyadarkan kewajiban ummat dan negara-negara Islam di seluruh dunia bahwa kewajiban menjaga Masjid Al-Aqsha sebagai bumi peristiwa Isra Mi’raj dan kiblat salat pertama, adalah kewajiban ummat seluruhnya sesuai kemampuan dan jangkauan masing-masing.

“Menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan organisasi internasional lainnya, untuk mengedepankan isu kemanusiaan dengan mengambil langkah cepat penghentian perang demi mencegah bertambahnya jumlah korban,” katanya.

Kata dia, mendorong Pemerintah Indonesia, Pemerintah Daerah Aceh Tengah, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Tengah untuk memberikan suara lantang pembelaan dan proaktif memberikan advokasi, serta dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

Selanjutnya, mengajak dan mengimbau masyarakat Aceh Tengah untuk senantiasa bersiaga dan tidak lalai dalam kewajiban solidaritasnya dengan terus mengikuti perkembangan, menyebarkan informasi yang benar, dan menangkal opini sesat yang mengkhianati spirit konstitusi untuk melawan penjajahan Zionis Israel.

“Mengajak seluruh lapisan masyarakat Aceh Tengah untuk membantu memberikan dukungan berupa materi guna meringankan beban saudara-saudara kita di palestina dan medo’akan agar saudara-saudara kita palestina diberikan kekuatan, kesabaran untuk mencapai kemenangan serta kemerdekaannya,” tutup Isara Abda Noka.

Usai berorasi, ribuan massa ini melakukan long march di jalan protokol, mulai dari Simpang Lima, menuju Wariji, dan titik akhir kembali berkumpul di Masjid Agung Ruhama Takengon.

Selain orasi dan long march, panitia membuka donasi untuk rakyat palestina dari ribuan massa yang hadir dalam aksi solidaritas itu.[KBA]