Jakarta –
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyampaikan resolusinya untuk Tahun Baru 2023. Bagja berharap masalah politisasi SARA hingga hoax di media sosial sudah tidak ada lagi menjelang pemilu 2024.
“Pertama kita mengawasi seluruh tahapan yang sekarang berlangsung, dan ke depan juga mungkin akan terjadi, yang pasti terjadi misalnya pada saat ini pengawasan tahapan alokasi kursi dan daerah pemilihan, pemutakhiran data pemilih, kemudian juga pencalonan DPD yang masih berlangsung, ada seleksi PPS (panitia pemungutan suara),” ujar Bagja saat dihubungi, Minggu (1/1/2023).
“Dan melalukan pengawasan media sosial, yang akan kita laksanakan resolusinya pada tahun 2023 ini, untuk apa? Untuk menekan politisasi sara, hoax dan black champaign,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagja mengatakan dalam upaya menekan hoax dan politisasi sara, pihaknya membuat Indeks Kerawan Pemilu pertema. Dia menyebut tema ke depan akan mengenai media sosial.
“Tema ke depan adalah tema mengenai media sosial hoax dan black champaign, dan politisasi sara, kemudian independensi di negara pemilu yang akan akan kita lakukan,” katanya.
Lebih lanjut, Bagja berharap pemilu 2024 dapat menjadi pemilu yang bersih dan adil. Selain itu, juga tidak menghilangkan suasana gembira saat pesta demokrasi.
“Menginginkan pemilu bersih adil tapi dengan suasana yang gembira, suasana tanpa tekanan yang berarti, suasana yang kemudian menggembirakan, tidak penuh dengan black champaign, hoax dan kawan-kawan,” kata Bagja.
“Itu makanya kita perlu menjaga kondusifitas dari saat ini. Hadi tidak ada yang kemudian menggunakan media sosial sebagai alat menyerang pasangan lain, dengan juga menyerang masalah-masalah suku, agama dan ras, ini yang paling penting saat ini,” imbuhnya.
Simak juga ‘Jokowi Minta Bawaslu Libatkan Masyarakat Awasi Politik Uang’:
[Gambas:Video 20detik]
(amw/aik)
source
