Aceh Tengah-Bidikindonesia.com
Isu pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) semakin santer, dan menjadi perbincangan dari warung ke warung di Kabupaten Berhawa sejuk Aceh Tengah. Daerah berpenghasilan kopi itu saat ini tidaklah dingin, dan apakah benar kebijakan itu.
Penjabat Bupati Mirzuan menjabat atas SK Mendagri. Dan ditugaskan sebagai kepala daerah untuk menjalankan roda pemerintahan sampai nanti ada hasil pemilukada di tahun 2024. Walau pertiga bulan Mirzuan dievaluasi tim Kemendagri. Artinya perjalanan Mirzuan tidak mulus selama 2 tahun.
Nah, entah apa yang ada didalam pikiran Mirzuan hingga berinisiatif menggantikan Aparatus Sipil Negara (ASN) Sekretaris Daerah (Sekda) yang paham tentang daerah dan lika liku jajaran ASN secara umum. Kabarnya niat untuk mengantikan Sekda Subhandhy sudah berlangsung 4 bulan lalu.
Dan nama pengganti Subhandhy yang berasal dari kalangan STPDN, beberapa “klik” diatas Subhandhy sudah berada di meja Sekda Provinsi Aceh. Artinya begitu ngotot Mirzuan akan mengantikan Subhandhy, Ada apa sebenarnya?..
Apakah Mirzuan menganggap Subhandhy menjadi rival terberat di “langkah” kedua Mirzuan untuk mengamankan kursi empuk sebagai Penjabat bupati Aceh Tengah. Dan memang, kabarnya Subhandhy sendiri akan “bertarung” di periode kedua Mirzuan.
Isu pergantian Sekda Subhandhy, tentu sudah sampai pula kepada sanak saudara dan tim, kabarnya hanya menunggu waktu “meledak”.
Seperti yang disampaikan oleh tokoh Muda Gayo, Armen Toweren. Armen meminta keputusan sepihak Mirzuan agar dipertimbangkan lagi. Apalagi kalau benar itu terjadi hanya membuat bersinggungan dan pecah- belah diantara masyarakat Gayo sendiri.
“Selama ini kami sudah legowo dengan keputusan pusat menempatkan saudara Mirzuan sebagai penjabat bupati. Dan jangan membuat spekulasi lain, bisa berubah suasana nanti,” kata Armen Toweren.
Dan menurut Armen, tugas Mirzuan sebagai Penjabat tidak terlepas dari tiga fungsi, antara lain mengawasi Inflasi, Stunting dan Pemilu berjalan lancar ke depannya.
“Jangan setelah dipercaya pusat terus berupaya memecah persatuan yang kuat di Gayo ini,” ungkap Armen dengan nada tinggi.
Harapan kami, ungkap Armen. Mirzuan jalankan saja proses pemerintahan dengan tidak membuat yang aneh-aneh selama menjabat sebagai Bupati Aceh Tengah.
Disampaikan Armen lagi, nampaknya Mirzuan mulai tidak percaya diri, setelah menjelang satu tahun jabatan nya sebagai (Penjabat) belum juga menampakkan kinerja yang bisa menjadikan Aceh Tengah lebih baik.
Dan perjalanan Mirzuan belakangan yang sering bolak-balik Jakarta-Takengon diduga hanya menghabiskan SPPD saja.
Dari kalangan birokrasi yang namanya enggan ditulis mengatakan, Mirzuan sebagai penjabat bupati Aceh Tengah, telah mengirimkan satu nama.
“Saya dengar satu nama telah dikirim Mirzuan ke pihak Provinsi Aceh, waktunya kalan dikirim saya tidak tahu. Tapi yang pasti dugaan saya sudah di meja Sekda Provinsi,” ujar sumber Kabargayo.co.id dari kalangan ASN setempat, (21/9).
Kalaulah langkah ini benar dilakukan Mirzuan, artinya sebagai pejabat yang ditugaskan Mendagri, Mirzuan telah salah menerima masukan dari bawahan, yang sebenarnya hanya laporan Asal Bapak Senang (ABS).
Untuk berita keberimbangan berita, wartawan juga sudah berusaha menghubungi Penjabat Bupati Mirzuan.MT. Namun sayang Mirzuan belum membalas Whatsapp, terkait konfirmasi adanya upaya pergantian Sekda Subhandhy.( rel )