OMG Gawat !!! Ternyata Maling teriak Maling ! Benar Di alik Kriminalisasi Pimpinan Kampus UGP Dalam 2 Tahun ini,
Takengon -bidikindonesia.com Maling teriak Maling ! ternyata benar di balik kriminalisasi pimpinan kampus UGP dalam 2 tahun ini, ternyata di Universitas Gajah Putih diduga banyak terjadinya kasus pungutan liar dan penggelapan dana oleh oknum dosen dan oknum karyawan lainya.
Mulai terkuak salah satu penyebab defisitnya pendapatan keuangan kampus, mulai terbukti dengan ditemukan nya kasus penggelapan dana sebesar Rp. 15.000.000 ( lima belas juta rupiah).- yang melibatkan mantan dekan dan mantan wakil dekan fisipol Universitas Gajah Putih, HB dan Mh, dimana HB dan Mh akan di periksa oleh Pengurus Yayasan Gajah Putih.
Seperti yang kita ketahui, kasus ini bermula dari laporan mahasiswa tingkat akhir fisipol berinisial HE,
Yang melaporkan HB dan Mh meminta dana sebesar Rp. 15.000.000. dari HE untuk biaya spp dan biaya- lainnya agar HE bisa selesai kuliahnya.
HB dan Mh berjanji kepada mahasiswa tersebut untuk dapat wisuda dengan syarat menyerahkan dana spp dan dana lain-lain entah untuk apa ke HB dan Mh secara langsung . Setelah menyerahkan dana tersebut SE akhirnya tidak bisa ikut wisusa kerena biro keuangan tidak mengeluarkan bukti lunas spp karena memang spp mahasiswa SE belum di dibayarkan oleh HB kerekening UGP, namun beberapa kali di tanyakan oleh mahasiswa tersebut kepada HB dan Mh , HB malah mengelak dan tidak dapat memberikan informasi yang kongkrit tentang kepada mahasiwa SE, yang harusnya sudah diwisuda 1 tahun yang lalu, sehingga HE terkatung katung menunggu kepastian dan baru bisa mengikuti wisuda pada tahun ini atas kebijakan rektorat kerena dianggap mahasiswa ini korban setelah pihak rektorat menerima laporan SE.
Luar biasanya lagi ternyata bukan hanya mahasiswa HE yang menjadi korban ada mahasiswa lain juga yaitu ED yang melapor juga telah diminta dan menyerahkan dana tunai sebesar rp. 19.250.000. ke mantan dekan fisipol tersebut yaitu HB. luar biasa memang, ditengah kampus sedang mengalami krisis keuangan malah HB memperkaya diri sendiri dan dengan lantang menyalahkan pimpinan kampus penyebab defisit keuangan kampus, biro rektorat dan yayasan meyakini kasus ini banyak dialami mahasiswa UGP lainnya yang enggan melaporkannya ke pihak rektorat dan yayasan serta bagi mahasiswa yang tidak mampu bayar yang terpaksa memilih non aktif sehingga dari tahun ke tahun mahasiwa UGP terus menurun jumlahnya.
Dari bukti surat pernyataan mahasiwa SE dan ED yang di serahkan kepada kami pihak media, disana jelas tertulis keterangan pembayaran sebagai pelunasan SPP dan dana lain lainnya yang berdasarkan peraturan kampus UGP dana apapun juga tidak boleh di bayarkan kepada pejabat dan staf kampus selain ke rekening giro univerditas dan dana praktikum dan tugas akhir ke rekening fakultas masing-masing.
Saat ini pihak Pengurus Yayasan mulai memeriksa beberapa orang saksi terkait kasus ini dan kasus kasus lainnya, Pengurus yayasan terus menyelidiki laporan mengenai dugaan penggelapan dana kampus, salah satunya yang melibatkan mantan dekan HB dan Mh sebagai mantan wakil dekan fisipol UGP ini.
Kasus ini terus menjadi sorotan dan akan terus dikembangkan seiring dengan pendalaman lebih lanjut oleh tim media ini, agar publik pun tau perkembangan lebih lanjut tentang kasus ini yang tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan beberapa oknum karyawan yayasan lain nya.
Mendengar kejadian ini, Rektor universitas Gajah Putih menyampaikan kepada seluruh mahasiswa agar yang mengalami nasib seperti ini, segera melaporkan ke biro rektorat UGP , hal ini sebagai pembenahan konkrit yang akan dilakukan untuk menelusuri penyebab – penyebab banyaknya mahasiswa UGP non aktif dan juga penyebab terjadinya defisit pendapatan universitas Gajah Putih pada akhir_akhir ini dibuat opini oleh HB dan oknum lainnya adalah kesalahan pimpinan kampus dan yayasan.