Minus, PJ Bupati Aceh Timur Banyak Habiskan Waktu di Luar Kota

Minus, PJ Bupati Aceh Timur Banyak Habiskan Waktu di Luar Kota

ACEH TIMUR, bidikindonesia.com, Aceh Timur dua tahun terakhir dapat dikatakan minim perubahan, bahkan di beberapa sisi, kekacauan dan kemerosotan terus terjadi di daerah penghasil migas ini, seolah tanpa sentuhan seorang pemimpin yang tegas dan adil.

Tak ada evaluasi dan kemajuan berarti sama sekali yang mampu diciptakan dibawah kepemimpinan PJ Bupati Aceh Timur, Ir Mahyuddin Msi, melainkan kesuraman menjadi -jadi, khususnya pada nasib para pegawai negeri di kabupaten itu, yang sengsara menanti dana tunjangannya yang tak kunjung tiba.

Mulai dari persoalan mendasar seperti masalah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Aceh Timur tampaknya jalan di tempat, bahkan mengalami kemunduran demi kemunduran. PJ Bupati nyata -nyata tak mampu berbuat apa – apa, selain melancarkan kegiatan seremonial, menghabiskan apa yang ada dan program rutin menghabiskan APBK diduga di bawah kendali remot rezim lama.

Di sektor kesehatan dan lingkungan pun, Aceh Timur tak tanggung carut marutnya, kini publik sering didapati tidak kebagian pelayanan maksimal di rumah sakit plat merah, belum lagi pelayanan di fasilitas kesehatan lainnya seperti puskesmas, misalkan soal pasien yang tidak kebagian ruangan perawatan, hingga mengalami kekosongan obat – obatan, yang terkesan diabaikan oleh PJ Bupati Aceh Timur yang diduga banyak menghabiskan waktunya di luar kota, untuk agenda yang tak diketahui publik keperluannya.

Di Pasar Idi Rayeuk, PJ Bupati tak mampu menertibkan pasar yang semraut bertahun lamanya, dimana pedagang terpaksa terus berdagang di tengah jalur dua jalanan pasar Idi, yang disampingnya selalu teronggok gunungan sampah dengan bau busuk menyengat karya dinas LHK Aceh Timur, bahkan sampah -sampah yang menggunung dan menyebar bau busuk menyengat diantara pedagang ayam goreng di tengah jalan itu diduga buangan masyarakat sekitar yang dipersembahkan untuk dinas Kebersihan di kota itu, yang diduga tak mampu mencari solusi untuk keluar dari persoalan sampah yang mencoreng citra sang PJ Bupati.

Bacaan Lainnya

Pasar Perlak yang mangkrak pun tak kunjung dibenahi, dibiarkan terlantar tanpa solusi, ironisnya aset negara yang menguras dana miliaran duit negara itu pun dibuat seolah tak ada artinya. Pemandangan itu menunjukkan seolah PJ Bupati terlalu memanjakan anak buahnya sang Kepala Dinas Pasar yang diduga Sama sekali tak kerja.

Nampaknya PJ Bupati Aceh Timur terlalu memanjakan para anak buah dan orang -orang di sekitarnya yang justru menghancurkan reputasi sang PJ Bupati sendiri, bahkan mengorbankan kepentingan masyarakat luas.

Selemak peak sejumlah kasus proyek mangkrak yang kebal hukum, dan seabrek kasus ribuan aset bergerak yang diduga raib, plus sejumlah lahan pemda yang dikelola ugal -ugalan pun, seakan tak terbenahi oleh PJ Bupati Aceh Timur, yang dalam perjalanannya diduga banyak menghabiskan waktu malah di luar kota entah untuk apa.

Bahkan kasus yang paling ringan saja, contohnya jembatan besi yang ambruk di jalan menuju objek wisata Peudawa Puntong, diduga hingga kini terbiar berantakan seperti jembatan yang ada di negeri tanpa pemerintahan, padahal dunia pariwisata, khususnya sektor pantai saat ini, lumayan menghasilkan bagi warga sekitar, khususnya pelaku ekonomi kecil pedesaan, dan sudah dipastikan mampu menyegarkan pikiran dan ketenangan jiwa masyarakat.

Namun kenyataannya, hampir di semua lini kekacaun terjadi centang perenang seperti negeri tak terurus di bawah naungan PJ Bupati Aceh Timur.

Jangan ditanya kemana seluruh kekayaan alam Aceh Timur selama ini dibawa, sudah barang pasti sang PJ Bupati tak mampu menjawabnya.