BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Sejumlah pihak membuat bantahan terhadap dugaan teror dengan mencatut institusi BIN yang menyeret nama Pj Bupati Gayo Lues, Alhudri. Salah satu bantahan disuarakan oleh Heri Safrizal yang menyebut dirinya ketua Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM).
Melalui laman salah satu media siber, Rabu 17 Januari 2024, Heri mengatakan bahwa ia menolak keras tudingan teror dialamatkan kepada oknum staf Pj Bupati Gayo Lues yang diduga mencatut nama BIN terhadap beberapa pejabat setempat.
“Perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat ditoleransi oleh Pak Alhudri. Pj bupati ditunjuk oleh Mendagri melalui Pj Gubernur Aceh untuk melanjutkan berbagai agenda sebelumnya dan menyukseskan Pemilu, Pilpres, Pileg, serta Pilkada 2024,” tegas Heri seperti ditulis media siber itu.
Heri Safrijal menilai tudingan yang mengaitkan Alhudri dalam isu teror dengan membawa-bawa nama institusi BIN adalah fitnah yang luar biasa. Padahal, menurut dia, Alhudri telah berhasil mencapai berbagai prestasi selama memimpin Gayo Lues.
Heri tidak lupa mengangkat beberapa contoh keberhasilan untuk melengkapi puja-puji terhadap Alhudri yang tidak lain merupakan kepala Dinas Pendidikan Aceh tersebut. Antara lain, Alhudri mendapatkan penghargaan transformasi pengelolaan keuangan daerah dari Mendagri pada 3 Januari 2024.
Setelah ditelusuri, bantahan dari Heri dan puja-puji yang disampaikan itu ternyata punya benang merah hubungan personal dengan Pj bupati tersebut. Sosok yang diketahui sering menggerakkan aksi demo di Banda Aceh itu punya kedekatan dengan Alhudri.
Berdasarkan penelusuran KBA, Heri Safrijal merupakan tenaga kontrak pada Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh tahun 2023. Meskipun jarang masuk kantor, menurut informasi di internal Disdik, tenaga kontrak yang menerima gaji bulanan dari sumbaer APBA ini tercatat memiliki nomor register 021202104828.
Dari keterangan berbagai sumber, dia merupakan tenaga kontrak dengan tugas khusus, seperti membangun branding terhadap kepemimpinan Alhudri. Karena itu, kata sumber media ini, meskipun jarang masuk kantor, ia tetap menerima gaji bulanan dari Disdik Aceh.
Tenaga kontrak yang difungsikan sebagai “buzzer” pada Disdik ini, diduga bukan hanya Heri Safrijal sendiri. Sejumlah lainnya juga memiliki tugas yang sama yang bertujuan memberi citra positif untuk Alhudri.
Heri, Ketua Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM), kepada KBA.ONE, via telepon seluler, Kamis 18 Januari 2024, tak membantah pernah menjadi tenaga kontrak di Dinas Pendidikan Aceh pada 2023. “Tapi, pada 2024 ini, status tenaga kontrak saya belum tahu apakah diperpanjang atau tidak,” jelas Heri.
Sebelumnya, ketika menggelar aksi-aksi demo lewat APAM di depan Gedung DPR Aceh, Heri “membela” habis-habisan kinerja Alhudri sebagai Kepala Dinas Pendidikan Aceh yang saat itu tengah diperjuangkan untuk menjadi Pj Bupati di Gayo Lues. Saat itu, Alhudri mendapat “serangan” dari luar Disdik soal kinerjanya yang dianggap tidak moncer.
Selain membela Alhudri, jejak lini masa Heri APAM juga mengungkap bahwa ia pernah menggelar aksi demo membela Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang sempat ditolak oleh DPR Aceh untuk menjabat Pj Gubernur kedua kalinya. Aksi ini, diduga kuat memiliki “hubungan darah” dengan aksi demo sebelumnya karena Alhudri disebut-sebut “bestie” nya Pj Gubernur Achmad Marzuki.
Dalam aksi membela Alhudri dan Achmad Marzuki, Heri mengaku tidak mendapat arahan khusus atau koordinasi dengan Alhudri yang saat itu sebagai “bos” nya di Dinas Pendidikan Aceh. “Hanya modal kedekatan saya saja dengan Pak Alhudri,” kata Heri ketika ditanya KBA apa motivasi menggelar aksi-aksi demo itu.[KBA]