Makam Belanda Diperkirakan Sejak Tahun 1917 Ditemukan di Tubaba, Benarkah OL Helfirch Residen Jambi Peratama? 

Makam Belanda Diperkirakan Sejak Tahun 1917 Ditemukan di Tubaba, Benarkah OL Helfirch Residen Jambi Peratama? 

Tubaba, Bidikindonesia,- Berawal dari cerita turun-menurun dikalangan masyarakat Tiyuh (Desa) Gedungratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), yang konon terdapat sebuah makam bangsa Belanda pada masa lampau bernama Mr.OL Helfirch, akhirnya warga sekitar melakukan penelusuran untuk membuktikan kebenarannya.

Pada awal bulan November lalu, beramai-ramai masyarakat dan jajaran Pemerintah Tiyuh Gedungratu melakukan pencarian di sekitar perkebunan yang mereka yakini sebagai lokasi makam itu.

Benar saja, pencarian mengguahkan hasil setelah mereka menggali tanah di perkebunan singkong milik Haji Murni yang juga diketahui sebagi tokoh masyarakat sekitar yang memiliki gelar adat Stan Tutuk.

Menurut Hendri cucu Haji Murni tersebut, makam itu memang sudah ada sejak masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, namun itu hanya cerita turun-menurun saja.

Dari cerita kakeknya itu pula, sosok Mr.OL Helfirch pada semasa hidupnya di Lampung melakukan pemetaan wilayah atau pengukuran tanah. Perihal itu diperkuat dengan adanya bukti peta wilayah yang dibuatnya, dan hingga kini masih tersimpan rapih oleh Kepala Tiyuh Gedungratu, Juaini.

Bacaan Lainnya

“Seperti dijelaskan Kakeknya Kakek saya, makam itu memang sudah ada sejak sebelum tahun 1945. Dulu katanya dia bekerja sebagai pengukur tanah di daerah Kabupaten Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang,” ujarnya pada Rabu, 07 Desember, 2022.

Lantas siapa sebenarnya Mr.OL Helfirch tersebut hingga masyarakat sekitar menganggapnya bukan bangsa Belanda biasa?.

Dijelaskan Agus Mutarom, Juru Tulis atau Sekertaris Tiyuh Gedungratu, berdasarkan penelusuran, Mr.OL Helfirch tersebut mereka duga merupakan Residen Jambi pertama, semasa hidupnya. Dugaan itu berdasarkan dengan sinkronisasi cerita leluhur, identitas, makam serta peta wilayah peninggalan mendiang Mr.OL Helfirch.

“Ini kita buktikan dengan adanya peta Tiyuh Gedungratu, yang dibuat tahun 1917 oleh Mr.OL Helfirch,” kata Agus Mutarom mendampingi Juaini, Kepala Tiyuh setempat.

Bahkan menurut keterangan para tokoh masyarakat terdahulu, pernah ada bangsa asing yang mengunjungi makam itu mengendarai mobil dengan stir dibagian kiri.

“Zaman dahulu jangankan yang membawa sepeda saja jarang, tapi pernah ada orang asing yang datang membawa mobil stir disebelah kiri. Artinya dapat kita duga mereka bukan orang biasa,” tambah Agus.

Atas ditemukannya peninggalan bersejarah itu, Pemerintah Tiyuh setempat telah melayangkan surat kepada Kedutaan Besar (Dubes) Belanda di Jakarta belum lama ini.

“Kita sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Dubes Belanda, untuk memastikan apakah benar mendiang ini Mr.OL Helfirch Residen Jambi I. Mungkin tidak lama lagi surat itu akan ada jawabannya,” ujarnya.

Menyikapi perihal inilah, rencananya mereka juga bakal menjadikan makam tua bangsa belanda tersebut sebagai cagar budaya Tiyuh Gedungratu.

“Iya kemarin juga sudah kita laporkan kepada Pemkab Tubaba, bagaimana kedepannya agar dapat dikembangkan menjadi cagar budaya,” tandasnya.

Masyarakat juga meyakini, tujuan mendiang datang ke Lampung bukan untuk menjajah, melainkan mencari sumber kekayaan alam.

Bahkan, lantaran telah tersiar di kalangan masyarakat Tiyuh Gedungratu atas keberadaan makam Mr.OL Helfirch ini, mereka memberikan julukan jalan menuju makam tersebut sebagai jalan Mr.Sis.

Jika meihat dengan kasat mata, nampak pada bangunan makam sepanjang sekitar dua meter itu dibuat menggunakan bata khas masa lampau. Meski baru muncul kembali setelah sekian lamanya terpendam, namun kini kondisinyapun terlihat masih kokoh.(Jaky)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *