Lueng Irigasi Desa Cot Gut Tidak Berfungsi, Petani Resah

Lueng Irigasi Desa Cot Gut Tidak Berfungsi, Petani Resah

NAGAN RAYA, Bidikindonesia.com berdasarkan pantauan media Wartanad.id secara langsung turun ke lokasi untuk melihat irigasi/pintu air yang ada di gampong cot gut kecamatan seunagan timur kabupaten nagan raya 7/11-2023.

Lueng irigasi tersebut berdasarkan fakta bukan rekayasa kondisinya sangat memprihatinkan kondisi saluran irigasi tersebut banyak tumpukan sampah kayu dan lain sebagainya yang tersangkut didalamnya sehingga dam/daka untuk pembagian air pada irigasi tersebut yang terbuat dari beton teputus, sehingga air tidak lancar untuk mengaliri air ke desa desa lain yang masih banyak membutuhkan air.

yang sekarang ini masyarakat nagan raya lagi turun ke sawah diragukan apa bila kemarau melanda jelas petani sawah yang menanam padi bisa fatal hasil panen mereka tidak bisa maksimal bahkan tidak bisa mengambil hasilnya sama sekali apabila sumber air dari irigasi tidak ada/kering, irigasi adalah pendukung utama bagi petani.

Lueng/irigasi induk yang terletak di gampong cot gut tersebut sampai dengan berita ini diturunkan tidak berfungsi secara maksimal karna air sungai krueng nagan tidak dapat mengalir lewat pintu air tersebut yang disebabkan penyangga air dengan batu gajah yang melintang disungai terlalu maju kedepan sekitar 10/15 meter.

sehingga tekanan air untuk masuk pintu air jauh tinggal dibelakang dan juga disitu telah adanya pantai kecil ini akibat pengaruh alam yang dapat mempengaruhi masuk air lewat pintu air menurut hasil konfirmasi dengan tokoh masyarakat dari gampong cot gut abu ham/rani.

Bacaan Lainnya

Abu ham/rani mengharapkan kepada pemerintah daerah Pj Bupati mohon dapat ditinjau langsung irigasi tersebut yang ada di gampong cot gut dan irigasi ini sangat memprihatinkan perlu keseriusan terutama pemerintah, kedepan/petani dengan mudah menikmati fasilitas air dari irigasi yang dibangun oleh pemerinah karna masyarakat nagan raya mayoritas petani mencapai empat kecamatan pemanfaatan air ini khususnya untuk petani yang menanam padi dalam setahun dua atau tiga kali.[Wartanad]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *