ACEH BESAR, Bidikindonesia.com Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Dr Ir Doddy Rahadi MT, didampingi Kepala Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh, Fathullah ST MSc, bersama rombongan, dan Pj Ketua Dekranasda Aceh Besar, Cut Rezky Handayani S.IP MM, dan Kepala Dinas Pangan Aceh Besar, Fuadi Akhmad, mengunjungi Pabrik Tempe Soya, didampingi langsung owner pabrik tempe Soya, Basri Ubit, dipandu oleh konsultan bisnis, Hannan, di wilayah Gampong Reloh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Kepala BPPI Kemenperin, melalui kepala BSPJI, Fathullah mengatakan kunjungannya ke pabrik tempe Soya, adalah untuk mendorong peningkatan usaha bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
Hal tersebut disampaikan Fathullah, usai melakukan peninjauan dilokasi pabrik, Kamis (24/08/2023).
Selanjutnya, Fathullah mengatakan pihaknya akan terus mendorong peningkatan hasil produksi industri yang dihasilkan oleh para pelaku usaha.
Lanjutnya, hasil dari peninjauan dan survei yang dilakukan melihat sisi pengolahan masih menggunakan sistem manual, begitupun dalam proses pembakaran rebusan kedele.
Untuk itu, Kata Fathullah kedepan akan memberikan bantuan pembakarannya secara teknologi. “Dan kita harapkan tahun depan bisa membantu alat pembakarannya, yakni dengan menggunakan alat pembakar teknologi, seperti Boiler,”ujarnya.
Ia menyebut bahwa pabrik tempe Soya, sebagai contoh IKM yang sangat bagus usaha tempenya, dan sudah berkembang.
“Hanya tinggal dilakukan pengembangan dari segi teknologi yang digunakan untuk meningkatkan hasil produksi,” paparnya.
Untuk diketahui, kata Fathullah dalam kesempatan tersebut, menyebut bahwa pabrik tempe Soya telah memiliki sertifikat halal.
Selanjutnya, ia menyebut sejalan dengan hal tersebut, Fathullah, juga menjelaskan bahwa BSPJI, Kamis (24/8) tadi, menggelar kegiatan dengan memberikan serifikat halal (gratis) kepada 70 Industri Kecil Menengah (IKM) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.
Ia berharap kedepan bagi IKM – IKM sekitar, yang mungkin belum memiliki sertifikat halal bisa langsung ke BSPJI. “Dan nanti akan kita bantu memberikan sertifikat halal secara gratis,” ucapnya.
Selanjutnya, dalam kesempatan tersebut, Pj Ketua Dekranasda, Aceh Besar, Cut Rezky Handayani, mengatakan bahwa kehadirannya di Pabrik Soya adalah kunjungan kedua, di mana sebelumnya juga sudah pernah bersilaturahmi menanyakan terkait apa-apa saja yang bisa dilakukan oleh kementerian terkait pengembangan usaha pabrik tempe Soya tersebut.
“Alhamdulillah hari ini kita telah dapat mempertemukan dan membawa serta mengajak BSPJI melakukan survei di pabrik tempe Soya ini,” jelas Pj ketua Dekranasda Aceh Besar tersebut.
Lanjutnya, ia mengatakan dari hasil peninjauan dan survei tersebut pihak balai merespon dan menanggapi terhadap apa saja yang dibutuhkan dalam hal pengembangan usaha pabrik tempe Soya tersebut.
Lebih lanjut, ia menambahkan dikunjungan awal, sebutnya begitu luar biasa. Di mana melihat para pekerja di pabrik tersebut, rata rata pada umumnya mempekerjakan orang orang lanjut usia (lansia).
“Jadi Itu yang membuat saya tergugah, karena mereka masih mempertahankan tenaga kerja lansia. Selain itu, mereka juga mempekerjakan tenaga kerja lokal dan sekelilingnya,” paparnya.
Ia berharap Industri Kecil Menengah di kabupaten Aceh Besar, bisa terus berkembang. Bukan hanya produksi tempe, tetapi juga diharapkan nantinya bisa kepengembangan produksi tahu,” paparnya.
Sementara itu dia juga berharap adanya pengelolaan air tahu menjadi bahan minum segar (air Soya). Selan itu juga adanya olahan makanan yang berasal dari tempe.
Artinya, jikapun ada kendala dan hambatan dalam memproduksi tempe tersebut bisa dicari solusinya. “Seperti hari ini kita bisa menggandeng tamu tamu dari kementerian yang memiliki hubungan baik dengan kita untuk bisa dicari solusinya,” paparnya.
“Insha Allah, hasil survei tersebut, mereka menjanjikan akan memberikan bantuan dan dukungannya terhadap apa apa saja yang dibutuhkan dalam hal pengembangan produksi tempe tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pangan Aceh Besar, Fuadi Akhmad, mengatakan bahwa pabrik tempe Soya, milik Basri Ubit, dinilai telah banyak memberdayakan masyarakat sekitar, terutama kaum wanita, dalam hal tenaga kerja.
“Dan ini merupakan motivasi terhadap para pelaku usaha lainnya, terutama pelaku usaha tempe,” katanya.
Selain itu, sebut Fuadi, usaha tempe tersebut juga telah memberikan dampak positif terhadap para petani kedele yang ada di kecamatan ingin jaya, khususnya dan Aceh pada umumnya.
Fuadi, memberikan apresiasi terhadap usaha tempe Soya, karena telah memberikan motivator utama terhadap produk unggulan di Aceh Besar.
Apalagi sebutnya, pabrik tempe Soya ini telah berproduksi lama di Aceh Besar. “Mulai dirintis dari nol hingga sukses hari ini, dengan telah menampung puluhan tenaga kerja,” terangnya.
Semoga ucapnya, usaha tempe Soya ini bisa terus berkembang, dengan menampilkan produk produk olahan lainnya. Sehingga dapat menampung pemanfaatan lapangan tenaga kerja yang semakin dirasa sulit untuk didapatkan oleh masyarakat golongan bawah,” papar Fuadi.
Sementara itu, owner pabrik Tempe Soya, Basri Ubit, melalui Konsultan bisnis, pabrik tempe Soya, Hannan mengucapkan terimakasih atas kunjungan pemerintah termasuk pengusaha swasta, dan berharap memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian masyarakat, terutama pihaknya.
“Karena kalau usaha mikro kecil menengah ini tumbuh dan berkembang, maka perputaran uang pun akan semakin lebih bagus pada suatu wilayah itu sendiri, dan secara otomatis akan mendongkrak prekonomian dan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.
Untuk itu, di sini sebutnya butuh sinergisitas, tidak bisa bekerja sendiri sendiri, dan intinya harus berkolaborasi. “Seperti kunjungan hari ini, semangatnya berkolaborasi tadi, bagaimana kita bisa memanfaati sumber daya di mana saja, supaya usaha tersebut untuk lebih baik.
Senada Hannan juga menyebut bahwa kunjungan Pj Ketua Dekranasda, Aceh Besar tersebut, pertama datang melihat keadaan usaha tempe tersebut. Apa sih, manfaatnya?
“Ternyata beliau, memberikan tindaklanjutnya, dengan mengajak dinas atau badan badan terkait yang bisa tersambung langsung dengan pihaknya,” kata Hannan.
Lanjut Hannan, dengan kunjungan tersebut, besar maafaatnya bagi pihaknya, karena membuat banyak inspirasi perbaikan yang bisa diambil. Intinya banyak manfaat yang bisa kita ambil dari kunjungan tersebut. Artinya dari hal yang tadinya kita tidak tahu menjadi tahu.
Ia menyebut dengan kunjungan tersebut banyak nilai positif yang didapat. Karena tadi, sambungnya, mereka sendiri yang memberikan informasi bahwa banyak program yang dilakukan oleh pemerintah, yang sebelumnya kita tidak mengetahuinya. “Artinya, sebut Hannan, dengan kunjungan tersebut, banyak program pemerintah yang kita ketahui,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Hannan, menyebut pentingnya kunjungan pemerintah ke usaha usaha industri kecil menengah, agar para pelaku usaha dapat mengetahui langsung terhadap program program yang dilakukan pemerintah, bertujuan agar lebih terarah.
Harapannya, kepada pemerintah agar lebih berorientasi langsung kepada pelaku pelaku usaha. “Kunjungi usahanya, tanyakan apa permasalahannya. Sebab dari hasil kunjungan tersebut, nantinya baru dapat terjawab terhadap apa apa saja yang dibutuhkan.
“Jangan justru sebaliknya, orientasi tersebut dari pemerintah, sehingga bantuan yang diberikan tersebut, belum tentu cocok terhadap apa apa saja yang dibutuhkan para pelaku usaha,” imbuhnya.
Jadi, pemerintah tolong datang langsung ke usaha Industri Kecil Menengah, agar dapat mengetahui apa permasalahannya. Sehingga bantuan yang diberikan pemerintah tersebut, tepat sasaran dan berhasil guna,” lanjut Hannan.
Terakhir, Hannan selaku konsultan bisnis di usaha Soya tempe ini, apresiasi terhadap pergerakan yang dilakukan ketua Pj Ketua Dekranasda Aceh Besar, yang peduli terhadap para pelaku usaha Industri Kecil Menengah di Aceh Besar.
“Artinya, sekarang nyampek, ke dinas atau ke badan yang terkait. Dan akhirnya kita tau bahwa ada banyak program program yang dilakukan pemerintah untuk pengembangan para pelaku usaha Industri menengah,” tuturnya.
Apalagi tadi, sebutnya ikut didampingi oleh kementerian perindustrian, meskipun tadi, kunjungannya informal, namun beliau bisa menghadirkannya untuk melakukan peninjauan langsung ke usaha Tempe Soya.[Acehinspirasi]