Kakanwil Kemenag Aceh Azhari bersama Menag Nasaruddin, dan Dewan Hakim Said Aqil, undangan dan peserta MTQ Internasional ke 4 di Jakarta
Banda Aceh | BidikIndonesia – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari dan jajaran menghadiri Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional ke 4 di Jakarta, pada (29/1). Agenda yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Tanah Abang Jakarta Pusat, diikuti 60 delegasi perwakilan dari 38 negara dan akan berakhir pada 1 Februari 2025.
Adapun bersama Kakanwil Azhari, turut hadir Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa), Zulfikar yang juga ikut sesi pembukaan bersama Menteri Agama (Menag), Prof. Nasaruddin Umar.
Kakanwil berharap ajang global ini menambah semangat pengembangan tilawatil quran, pemahamannya serta pengamalan nilai-nilai qurani, dan ini juga satu ajang berfstabiqul khairat dengan dinamika musabaqahnya.
MTQ Internasional ke-4 mengusung tema “Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony”, yang menitikberatkan pada peran Al-Qur’an dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kita harus membuktikan bahwa Al-Qur’an memberi perhatian terhadap pelestarian lingkungan sebagai suatu keharusan,” ucap Nasaruddin.
Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof. Abu Rokhmad menjelaskan MTQ Internasional pertama kali digelar di Indonesia pada 2003, disusul edisi kedua pada 2013 dan ketiga pada 2015. Dua cabang lomba utama yang dipertandingkan adalah Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an. [RRI]
Menurutnya, dari 187 negara yang mengikuti tahap pra-kualifikasi pada 2023, sebanyak 60 peserta dari empat benua lolos ke babak grand final. Delegasi itu terdiri atas 17 peserta Tilawah Putra, 7 peserta Tilawah Putri, 19 peserta Tahfiz Putra, dan 17 peserta Tahfiz Putri. Ajang ini dinilai oleh 22 dewan hakim yang berkompeten dan berstandar internasional. Sebanyak 15 berasal dari Indonesia, sementara 7 dewan hakim lainnya berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.