Kasus DBD di Sabang Meningkat 16 Pasien Terinfeksi

Kasus DBD di Sabang Meningkat 16 Pasien Terinfeksi

Sabang | BidikIndonesia – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sabang mengalami peningkatan signifikan selama bulan September 2024 ini. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 16 kasus, tiga pasien harus dirujuk ke Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut, sementara empat pasien masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sabang, terutama pasien anak-anak.

Direktur Utama RSUD Sabang, dr. Cut, mengungkapkan, selain pasien yang dirujuk dan masih dalam perawatan tersebut, satu pasien dinyatakan meninggal dunia, pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Balohan dan dibawa dalam kondisi syok berat yang sulit diatasi. Sementara delapan pasien lainnya telah dinyatakan sembuh total dan dipulangkan ke rumah masing-masing.

“Satu pasien rujukan dari Puskesmas, kondisinya dari rumah kondisinya memang sudah alami syok yang tidak teratasi. Jadi pada saat baru dirujuk dari Puskesmas ke IGD RSUD Sabang, pasien dinyatakan meninggal dunia,” ujar dr. Cut, kepada habapublik.com, Selasa (24/09/2024).

Meskipun jumlah kasus meningkat, dr. Cut memastikan bahwa ketersediaan obat-obatan di RSUD Sabang masih mencukupi untuk penanganan pasien DBD. Ia menegaskan, bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit ini.

“Dengan semakin meningkatnya kasus DBD, kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD termasuk dengan melakukan pencegahan dan penanganan. Karena DBD ini disebarkan oleh nyamuk Aides Aegypti, atau disebut dengan nyamuk elit karena bersarang dan bertelur di tempat yang lembap, seperti genangan air yang jernih,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Pihak rumah sakit bersama dinas kesehatan setempat terus memantau perkembangan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan DBD. Warga diimbau untuk menerapkan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas) serta segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala demam yang berkepanjangan.

Peningkatan kasus DBD ini menjadi perhatian serius, mengingat Sabang sebelumnya dikenal sebagai daerah dengan angka kasus DBD yang relatif rendah. Masyarakat diharapkan semakin waspada dan berperan aktif dalam mencegah penyebaran virus ini.[Habapublik]